Anies Baswedan dan Cerita Sukses Program Indonesia Mengajar
- VIVA.co.id / Raudhatul Zannah
VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, merupakan penggagas gerakan Indonesia Mengajar. Ia menceritakan kembali kisahnya ketika merintis dan membuat program tersebut.
Kisah itu ia ungkapkan kepada Ralph Tampubolon dalam interview bersama Channel NewsAsia di kediamannya, Sabtu, 28 Januari 2017.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini tak menyangka program itu akan begitu berhasil dan bisa melibatkan banyak orang untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebab, latar belakang gerakan Indonesia Mengajar adalah mendistribusikan pendidikan yang merata ke seluruh Indonesia hingga ke wilayah terpencil.
"Banyak daerah di Indonesia yang kekurangan guru berkualitas dengan infrastruktur sekolah yang serba terbatas pula," ujar Anies saat ditanya mengenai latar belakang gerakan Indonesia Mengajar.
Anies menuturkan niat untuk mendistribusikan pendidikan hingga ke seluruh Indonesia ternyata memiliki efek yang sangat besar pada kehidupan dan masa depan anak-anak di daerah, terlebih yang berada di pelosok Indonesia.
"Dengan mengirim guru ke daerah-daerah di Indonesia yang ternyata tak hanya mendistribusikan pendidikan, tetapi mendistribusikan masa depan bangsa," ujar Anies.
Menurutnya, guru yang dikirim ke daerah terpencil merupakan generasi muda yang baru lulus kuliah atau mahasiswa dari perguruan tinggi, dan guru muda yang masih minim pengalaman. "Justru itu mereka menawarkan cara mengajar yang baru, beda dan menyegarkan," ucap Anies.
Mantan Ketua Dewan Etik KPK ini juga menjadi inisiator gerakan itu dan berhasil menyakinkan para generasi muda untuk datang dan mengajar ke pelosok negeri dengan penuh kebanggaan.
"Ini bukan tentang uang, mereka melakukannya demi kebanggaan. Saya bilang ke mereka, jika kamu ingin perbedaan, inilah tempatnya," ucapnya.
Anies menjelaskan, para generasi muda yang baru menjadi guru muda, bukan sekadar mengajar dan berbagi ilmu dengan anak-anak penerus bangsa, tapi juga sekaligus belajar mengenai kepemimpinan dan manajemen serta pengabdian terhadap masyarakat.
"Di tempat itulah kepemimpinan mereka diuji mengenai bagaimana berkomunikasi dengan masyarakat, menyelesaikan masalah dan lain sebagainya," tuturnya. (ase)