Penyebab Besarnya Kobaran Api di Pasar Senen Versi Ahok

Kebakaran di Pasar Senen Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkap faktor yang menurutnya menjadi penyebab Blok I dan Blok II Pasar Senen, Jakarta Pusat, terbakar hebat.

Apa Itu Thrifting dan Mengapa Ini Menjadi Tren di Kalangan Anak Muda?

Pasar yang dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda pada 1801 itu, mengalami kebakaran lagi  Kamis, 19 Oktober 2016 pukul 04.00 WIB dan hingga pukul 17.30 WIB api belum berhasil dipadamkan.

Berdasarkan pengetahuannya sebagai kepala daerah Jakarta sejak 2012. Di pasar itu ada sebuah kebiasaan yang secara tak sadar dilakukan pedagang di Pasar Senen.

7 Tempat Thrifting di Jakarta: Tren Fashion yang Ramah di Kantong untuk Gen Z

Menurut Ahok, pedagang di Blok I dan II, yang mayoritas menjual pakaian, memiliki kebiasaan menyewa lebih dari satu kios. Kios utama dipakai berjualan. Sementara, kios-kios lain, difungsikan sebagai gudang.

Ahok, berpandangan kondisi itu berbahaya. Kebakaran hari ini saja, hanya berawal dari satu kios di salah satu lantai. Namun, sampai siang, api merembet hingga menghanguskan hampir semua kios di Blok I dan II.

KAI Catat Lonjakan Penumpang Kereta Api, Capai 35.000 di Long Weekend Waisak

Ahok mengatakan, tumpukan barang di kios-kios yang difungsikan sebagai gudang adalah penyebab api cepat merembet. Hal itumemicu kebakaran hebat.

"Konsep pasar memang saya sudah sampaikan, tidak boleh orang menumpuk-numpuk barang di toko yang dijadikan gudang. Karena konsep pasar itu sebenarnya untuk dagang. Jadi barang-barang tidak boleh ditumpuk terlalu banyak. Sekarang kita jadi setengah mati memadamkannya," ujar Ahok di kawasan Tamansari, Jakarta Barat.

Menurut Ahok, hal itu menimbulkan kekhawatiran api merembet juga ke Blok III. Apalagi, Blok III bangunan baru yang dibuat Pasar Jaya.

Ia menegaskan peraturan yang tak tegas yang diberlakukan baik Pasar Jaya maupun Pembangunan Jaya, yang memungkinkan pedagang menyewa lebih dari satu kios, menjadi salah satu penyebab kebakaran bisa menjadi begitu hebat.

Dalam pandangannya, pengelola pasar harus berlaku adil, hanya memperkenankan setiap pedagang menyewa satu kios saja. Di dalam kios, mereka juga seharusnya tidak boleh menumpuk banyak barang.

"Tidak boleh orang memiliki lima sampai kios dan setengahnya dibuat untuk gudang. Ini bahaya. Kita harus adil," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya