Bos Pandawa Hilang, Polisi Bentuk Satgas
- Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Polres Kota Depok telah membentuk Satuan Tugas untuk menangani laporan dugaan kerugian sejumlah nasabah koperasi simpan pinjam Pandawa Mandiri Group.
“Tapi, sampai sekarang belum ada yang melapor ke kami. Kalau ada, saya sarankan untuk segera membuat laporan. Polisi akan bertindak jika ada laporan, atau ada yang merasa dirugikan,” kata Wakapolresta Depok, Ajun Komisaris Besar Polisi Candra Sukma Kumara, pada VIVA.co.id, Selasa 17 Januari 2017.
Candra mengatakan, ia sampai saat ini juga belum menerima aduan terkait hilangnya pendiri Pandawa, Salman Nuryanto.
Sementara itu, puluhan nasabah koperasi simpan pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Grup telah bersiap melakukan gugatan. Mereka menuntut Nuryanto untuk segera mengembalikan dana investasi sebesar Rp200 miliar.
“Kami coba lakukan mediasi terlebih dahulu. Jika itu tidak berhasil, saya akan coba melakukan somasi. Jika itu juga tidak ditanggapi, ya kami tempuh jalur hukum,” kata kuasa hukum sejumlah nasabah, Mukhlis Effendi.
Dari pantauan VIVA.co.id, kediaman Nuryanto yang berlokasi di kawasan Palem Ganda Asri, Depok, Jawa Barat, tampak sepi.
Sederet mobil mewah milik Nuryanto tak lagi terlihat di garasi. Bahkan, listrik pra bayar di rumah mewah itu terus berbunyi, tanda harus membeli listrik.
Kabar yang beredar menyebutkan, Nuryanto dan keluarganya telah menghilang sejak beberapa hari terakhir. Kabar tersebut juga dibenarkan sejumlah nasabah yang ditemui di rumah berlantai dua tersebut, Senin 16 Januari 2017 kemarin.
“Iya, kami sudah bolak-balik ke sini, orangnya enggak ada. Saya hanya mau kejelasan saja, tolong kembalikan uang saya,” ucap salah satu nasabah, Rohim, yang mengaku sangat membutuhkan uang itu untuk biaya operasi ayahnya.