Ini Kesulitan Menguak Pembunuhan Mahasiswi Esa Unggul
- Danar Dono - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Meski sudah lima hari berlalu kepolisian tak kunjung bisa menguak teka-teki pembunuhan sadis terhadap Ariyani Puspo Ningrum alias Arum, mahasiswi Universita Esa Unggul, Jakarta Barat.
Kepolisian beralasan, pembunuhan terhadap gadis berusia 22 tahun itu sulit diungkap karena di lokasi pembunuhan tidak ada kamera keamanan alias CCTV.
Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kebon Jeruk, AKP Andryanto Randotama, rekaman CCTV sangat dibutuhkan agar bisa mengenali ciri dari pelaku.
"Di TKP tidak ada CCTV. Tapi kita cek ada CCTV di tetangga korban. Kita lagi kroscek dan belum kita ambil soalnya yang punya lupa passwordnya. Makanya kita lagi komunikasi dengan tukang CCTV-nya untuk bisa dibuka," kata Andryanto, Jumat, 13 Januari 2017.
Sejauh ini, menurut Andry, penyidik telah memeriksa 12 saksi. Tapi dari kesaksian 12 saksi itu, petugas harus melakukan penyesuaian fakta-fakta terlebih dahulu untuk mendapatkan petunjuk pembunuhan sadis itu.
"Kami masih cek mana keterangan yang sesuai fakta atau tidak. Tapi kalau sudah mengarah ke situ kami langsung kejar ke arah yang tidak sesuai fakta tadi," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menyelidiki latar belakang korban semasa hidupnya, apakah ada masalah dengan seseorang apa tidak. "Kami dalami. Kami kejar dan petakan karakteristik korban semasa hidup bagaimana," katanya.
Arum ditemukan tewas Senin, 9 Januari 2017, jasadnya ditemukan di dalam kamar mandi dengan kondisi bersimbah darah. Dari hasil pemeriksaan tim forensik RS Polri diketahui Arum tewas akibat kehabisan darah karena menderita luka tusuk di lehernya.