Alasan Mahasiswa yang Demo Enggan Tinggalkan Istana
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa se-Jabodetabek dalam aksi unjuk rasa bela rakyat 121 membakar beberapa karikatur yang mereka bawa dalam aksi mereka di Depan Istana Negara, Kamis, 12 Januari 2017.
Hal itu mereka lakukan sekira pukul 18.20 WIB sore. Meski waktu unjuk rasa sudah usai, mereka terlihat masih berunjuk rasa hingga pukul 18.30 WIB.
"Pembakaran ini menggambarkan pemerintahan yang sedang sakit. Presiden hari ini menggangap remeh isu-isu yang kita bawa. Teman-teman kita di luar Jakarta menaruh harapan pada kita," kata orator dari atas mobil komando di lokasi, Kamis 12 Januari 2017.
Dari pantauan, dua orang perwakilan massa aksi 121 yang berada di Istana Negara pun telah keluar dan bergabung kembali dengan massa aksi 121 lainnya. Keduanya pun sempat, menyampaikan hasil mereka setelah diterima masuk ke dalam Istana Negara.
"Ada 4 poin yg disepakati. Pak Presiden (Joko Widodo alias Jokowi) enggan mau menemui kita. Beliau ada ratas (rapat terbatas) bersama menteri. Beliau ada di dalam (Istana Negara) tapi enggan menemui mahasiswa. Kita di terima Pak Teten lagi. Kita membawa 19 titik wilayah. Perjuangan kita belum selesai," sambung perwakilan massa yang diterima masuk ke dalam Istana negara dari atas mobil komando.
Hal ini membuat massa mahasiswa kecewa. Orator pun mengatakan massa aksi 121 pria untuk bertahan dan terus melakukan aksi.
Mereka pun diminta orator untuk maju satu langkah ke depan dari lokasi aksi mereka sehingga lebih dekat ke polisi. Orator mengajak massa lain untuk mendekat ke Istana Negara dari lokasi unjuk rasa mereka di depan Gedung Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Polisi yang ada di lokasi terus mengimbau massa aksi untuk pulang karena waktu unjuk rasa sudah usai. Namun, para massa aksi tak mengindahkan imbauan polisi tersebut.
"Mahasiswa, kalian penerus bangsa. Waktu unjuk rasa sudah usai, silahkan pulang, terima kasih," kata Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Yulianto.
Mobil water canon dan baracuda pun terlihat sudah disiagakan di sana.
Seperti diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), hari ini, Kamis 12 Januari 2017 melakukan unjuk rasa di 19 titik di wilayah se-Indonesia, tak terkecuali di ibukota Jakarta. Diperkirakan, akan ada sebanyak 750 orang mahasiswa yang hari ini akan turun ke jalan melakukan unjuk rasa di Jakarta. Mereka menamakan aksi mereka hari ini sebagai aksi unjuk rasa bela rakyat 121.
Dalam aksi mereka hari ini, ada lima tuntutan yang akan mereka sampaikan ke pemerintah, yaitu:
1.Menolak dengan tegas PP No.60 Tahun 2016 dan menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) untuk mencabut PP tersebut.
2.Menuntut Presiden Jokowi-JK untuk membuat kebijakan yang pro terhadap rakyat.
3.Mengecam keras pemerintah dan jajarannya yang saling cuci tangan dengan kebijakan yang dibuatnya.
4.Menuntut pemerintah untuk transparansi dan sosialisasi dalam setiap menentukan suatu kebijakan.
5.Menolak kenaikan tarif listrik golongan 900 VA dan mendesak dikembalikannya subsidi untuk tarif listrik golongan 900 VA.
Â