Taruna Tewas Dipukuli Senior, Polisi Selidik Cara Didik STIP

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Awal Chairuddin
Sumber :
  • Danar Dono - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara akan menyelidiki proses sistem didik yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Menyusul lagi-lagi terjadinya kekerasan yang mengakibatkan salah satu taruna meninggal akibat dipukuli seniornya.

Ada Aset Tak Dicatat di LHKPN, KPK Segera Panggil Kepala BPJN Dedy Mandarsyah

Diketahui, kasus kekerasan kali ini menyebabkan Taruna tingkat satu bernama Amirullah meninggal.

"Kita akan periksa pihak STIP nantinya, kita akan lihat sistem pengasuhan yang ada di STIP tersebut. Tujuannya kan untuk mencetak kader pelayaran yang andal, namun kita harus lihat bagaimana sistem didik mereka," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Awal Chairuddin

Respons TMII soal Pedagang Diduga Dianiaya Oknum Sekuriti Gegara Masuk Tak Bayar Tiket

Menurut Awal, kepolisian nantinya akan memeriksa pihak yang bertanggung jawab dalam jadwal-jadwal bagi taruna yang ada di STIP. Menurut Awal, setiap jadwal maupun agenda yang dilakukan di dalam lingkungan STIP seharusnya di bawah pengawasan atau tanggung jawab pihak sekolah.

"Jadi misal kejadian pukul 22.30, itu biasanya agendanya apa? Siapa yang bertanggung jawab di jeda waktu tersebut," katanya.

Pedagang Ngaku Dianiaya Sekuriti TMII, Ini Penyebabnya

Untuk para tersangka, sampai saat ini belum ada yang berani berbicara. Meski dicecar dan dikejar oleh awak media, mereka kompak membisu.

"Saat ini tersangka masih down, kita akan tetap interogasi. Nantinya kita akan hubungkan kesaksian pelaku dengan apa yang ditemui hasil dari dokter," katanya.

Konfrensi pers hasil autopsi ulang jenazah Afif Maulana

Polda Sumbar Bakal Setop Kasus Kematian Afif Maulana

Tim forensik independen sebelumnya juga sudah memastikan korban meninggal bukan lantaran akibat penganiayaan, melainkan jatuh dari ketinggian dan terbentur benda keras.

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025