Kronologi Pemukulan yang Menewaskan Taruna STIP

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Awal Chaeruddin (tengah)
Sumber :
  • Danar Dono - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Awal Chairuddin menjelaskan awal mula kejadian penganiayaan yang mengakibatkan salah satu taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP),
Amirulloh Adityas Putra, tewas dengan luka yang mengenaskan.

Ada Aset Tak Dicatat di LHKPN, KPK Segera Panggil Kepala BPJN Dedy Mandarsyah

Dari keterangan para pelaku yang tidak lain ialah senior korban di sekolah tersebut, mengatakan jika peristiwa itu terjadi pada Selasa, 10 Januari 2017 sekitar pukul 22.30 WIB. Saat itu korban dipanggil oleh seniornya setelah makan malam.

"Salah satu pelaku berinisial S meminta agar korban dan rekannya berkumpul setelah makan makan malam di lokasi kejadian," kata Awal dalam keterangan pers di kantornya, Rabu, 11 Januari 2017.

Respons TMII soal Pedagang Diduga Dianiaya Oknum Sekuriti Gegara Masuk Tak Bayar Tiket

Awal menjelaskan, setelah menemui para seniorya yang berjumlah empat orang dengan inisial S, I A, dan W, maka korban langsung dianiaya secara bergantian.

"Pemukulan itu juga dilakukan kepada lima orang teman korban. Saat tiba dipukul senior berinisial W, korban Amirulloh langsung tak sadarkan diri. Sementara pelaku menggunakan minyak tawon dan balsem serta merawat korban karena dia tidak bergerak," ucap Awal.

Pedagang Ngaku Dianiaya Sekuriti TMII, Ini Penyebabnya

Setelah itu, kata Awal, salah satu pelaku melaporkan kejadian ini ke senior lainnya, lalu dibawa ke dokter sekolah. Tim dokter STIP kemudian menyatakan jika korban sudah meninggal dunia pukul 01.45 WIB.

"Selanjutnya, Polsek Cilincing dapat paolran dari pihak STIP sekitar pukul 02.00 WIB. Nah baru sekitar jam 5 didapatlah para pelaku, barang bukti dan saksi," ujar dia.

Para pelaku kini sudah ditahan di rumah tahanan Polres Metro Jakarta Utara. (adi)

Konfrensi pers hasil autopsi ulang jenazah Afif Maulana

Polda Sumbar Bakal Setop Kasus Kematian Afif Maulana

Tim forensik independen sebelumnya juga sudah memastikan korban meninggal bukan lantaran akibat penganiayaan, melainkan jatuh dari ketinggian dan terbentur benda keras.

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025