Menengok Halte TransJakarta yang Tingginya 20 Meter
- VIVA.co.id / Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Akses ke sejumlah halte Transjakarta untuk koridor 13 di jalur jalan layang rute Kapten Pierre Tendean-Ciledug, tampak menyulitkan bagi penggunanya. Dengan halte yang menjulang tinggi, bahkan ada dua halte yang tingginya 20 meter, akan menyulitkan bagi ibu hamil, anak-anak, orangtua dan penyandang disabilitas.
Proyek pembangnunan jalan layang dengan panjang sekitar 9,3 Kilometer itu, memang belum selesai secara keseluruhan, namun hingga saat ini pengerjaan pembangunan fisiknya sudah mencapai sekitar 97 persen, masuk dalam proses pengaspalan jalan.
Kasi Jalan Layang Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Imam Adi Mugraha mengatakan, saat ini, proyek pengerjaan fisik sudah mencapai 97 persen. dan pihaknya masih memfokuskan pengaspalan di Jalan layang dan sedikit pengerjaan di ujung dekat Ciledug.
"Sudah hampir 97 persen. Sekarang konsentrasinya pengaspalan di atas sama di ujung Ciledug," kata Imam, saat dihubungi di Jakarta, Senin 9 Januari 2017
Menurutnya, jalur TransJakarta koridor 13 ini akan dilengkapi dengan 12 halte TransJakarta mulai dari Ciledug hingga Tendean. Berdasarkan pantauan VIVA.co.id di lapangan, terdapat sejumlah halte yang sudah mulai rampung dikerjakan. mulai Halte di Tendean tepatnya depan Trans tv, kemudian di atas Jalan Layang Tendean.
Halte ketiga, yakni di jalan Walter Mangunsidi, tepatnya di dekat SMK Penerbangan. Kemudian, halte ke empat di Jalan Trunojoyo, tepatnya di dekat persimpangan CSW. Halte ini salah satu dari halte yang cukup tinggi mencapai 20 meter, dengan kondisi tangga yang banyak dan cukup tinggi.
Kemudian, juga ada dua halte di Jalan Kyai Maja. Selanjutnya, ada dua halte di Jalan Ciledug Raya, tepatnya depan Apartemen Kebayoran Icon dan di perempatan lampu merah dekat Seskoal.
Selain itu, tampak satu lagi halte yang tingginya 20 meter, yakni halte di depan ITC Cipulir. Namun, halte tersebut masih dalam tahap pengerjaan. Tangga Halte-halte tersebut terlihat cukup tinggi dan tanpa fasilitas dan jalur untuk penyandang disabiltas.
Salah satu warga, Andi (29) menyambut baik dengan adanya pembangunan jalur TransJakarta itu. Namun, dia menyayangkan kondisi sejumlah tangga halte yang cukup tinggi. Dia berharap, agar halte tersebut bisa memperhatikan aspek kenyamanan dan kemudahan..
"Ini bagus, paling tidak bisa mengurangi kemacetan. Tetapi, kalau tangganya tinggi banget, kasihan untuk orangtua, anak-anak, ibu hamil, dan disabiltas, kasihan dan capek. bagusnya ada lift," ujar Andi di Jakarta Selatan.
Imam mengakui, terdapat sejumlah halte yang ketinggiannya 20 meter. Dia menyebut, ada dua halte yang tingginya kurang lebih 20 meter, yakni halte Simpang CSW, Kebayoran Baru, dan di depan ITC Cipulir, Kebayoran Lama.
"Yang di atas 20 meter itu ada dua, di CSW dan Cipulir," kata dia.
Dia menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta memang memikirkan dan merencanakan akan membuat eskalator untuk halte yang tinggi. Namun, ia mengatakan, akan menjelaskan terkait rencana pembuatan lift dan eskalator untuk halte yang tinggi.
"Cipulir haltenya belum selesai. itu yang rencananya akan dibuat eskalator. Nanti, kita jelaskan lengkap, kita rilis," ujarnya. (asp)