Polisi Beri Sekat Sel Perampok Pulomas Ius Pane
- VIVA.co.id / Anwar Sadat
VIVA.co.id – Pengacara tiga tersangka perampokan Pulomas, Djarot Widodo menceritakan kondisi salah satu kliennya, yakni, Ridwan Sitorus alias Ius Pane yang ditahan di Polres Metro Jakarta Timur. Kata Djarot, meski satu ruangan dengan tahanan lain, polisi memberikan sekat pada ruangan itu, agar Ius tak bergabung dengan tahanan lainnya.
"Dikasih sekat saja. Satu ruangan sama tahanan lain, tapi disekat," ujar dia saat dikonfirmasi, Minggu, 8 Januari 2017.
Kata Djarot, hingga hari ini, belum ada pihak keluarga Ius yang membesuk sejak Ius ditahan. "Keluarganya belum ada yang jenguk," ujarnya.
Dirinya enggan menjelaskan mengapa belum ada keluarga Ius yang membesuk kliennya itu selama ditahan. Kata Djarot, Ius memiliki seorang istri dan satu anak laki-laki yang sudah bekerja.
"Kalau Ius Pane punya istri dan anak satu. Anaknya sudah kerja. Anaknya hanya satu," tutur dia.
Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa Ius memang tidak memiliki pekerjaan tetap. Ius merupakan, residivis kasus perampokan dan baru keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Lapas Tangerang pada bulan November 2016 lalu. Kemudian, terusnya, Ius diajak bergabung dengan kawanan perampok pimpinan Ramlan Butar-Butar Porkas untuk merampok rumah Dodi.
"Pengangguran (Ius Pane). Dia pas keluar Lapas bulan November diajak gabung sama Ramlan," tutupnya.
Seperti diketahui, pihak kepolisian telah menangkap empat pelaku perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Keempat pelaku yang ditangkap yaitu, ketua kompoltan mereka, Ramlan Butar Butar, Ridwan Sitorus, alias Ius Pane, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga.
Ramlan tewas kehabisan darah karena luka tembak polisi akibat melakukan perlawanan saat akan ditangkap. Sedangkan Erwin ditembak dibagian kaki lantaran mencoba melarikan diri saat ditangkap. Alfins ditangkap saat berada di rumah temannya.
Sementara satu pelaku lagi, Ius Pane merupakan yang terakhir ditangkap di kawasan Medan, setelah sempat menjadi buronan polisi. Ius Pane merupakan orang kedua yang punya andil besar dalam perampokan itu setelah Ramlan.
Sebelumnya diberitakan, telah terjadi perampokan dan pembunuhan secara di perumahan elite, Jalan Pulomas Utara No.7A Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa pagi, 27 Desember 2017. Sebanyak 11 orang yang berada di rumah mewah disekap oleh pelaku tidak dikenal. Dari jumlah itu, enam orang tewas dibunuh pelaku diantaranya, Dody Triono (59), Diona Arika Andra (16), Dianita Gemma (9), Amel, yang merupakan teman anak korban, Yanto yang merupakan sopir dan Tarsok yang juga merupakan sopir.
Sedangkan lima orang lainnya yang masih hidup yakni, Zaneeta Kalila, Emi, asisten rumah tangga, Santi, asisten rumah tangga, Fitriani, asisten rumah tangga, dan Windy yang juga merupakan seorang asisten rumah tangga.