Pengeroyok Kader PDIP Diduga Anggota FPI, Ini Kata Polisi

Djarot Saiful Hidayat menjenguk langsung Widodo, yang menurut polisi dikeroyok sepuluh orang.
Sumber :
  • ade alfath

VIVA.co.id – Seorang pelaku dugaan pengeroyokan terhadap Widodo, pengurus ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) wilayah Grogol, Petamburan, Jakarta Barat, menyerahkan diri ke aparat kepolisian. Pelaku tersebut datang ke Polsek Tanjung Duren seorang diri, dini hari tadi, sekira pukul 02.45 WIB. Pria yang menyerahkan dirinya ke Polsek Tanjung Duren bernama Irfan.

Terpopuler: Siswi Kristen Sekolah di Madrasah Islam Dapat Bantuan, Rekam Jejak Ketua KPK Baru

"Tadi baru satu yang datang si Irfan. Jam 02.00 WIB pagi, sudah menyerahkan diri," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Minggu, 8 Januari 2017.

Ia menjelaskan, baru satu orang pelaku yang menyerahkan diri ke aparat kepolisian. Ia belum membeberkan apakah ada pelaku lainnya dalam kasus itu. Selain itu, ia juga belum mengetahui apakah Irfan merupakan anggota sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang disebut-sebut melakukan pengeroyokan terhadap Widodo. "Saya masih belum tahu," tuturnya.

Tampang 2 Pria yang Berlagak Jagoan Keroyok Sopir Taksi Online di Tol, Motifnya Persoalan Sepele

Argo mengatakan, kasus dugaan pengeroyokan tersebut bermula saat calon wakil gubernur nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat tengah melakukan kampanye di kawasan Petamburan, Jakarta Barat, Jumat lalu, 6 Januari 2017. Pada saat Djarot melakukan kampanye di sana, kata Argo, ada warga yang tidak terima. Tak lama kemudian, terjadilah peristiwa tersebut.

"Intinya saat kampanye, kemudian ada warga yang tidak terima terus terjadi pemukulan," ujar dia.

2 Pelaku Pengeroyok Sopir Taksi Online di Tol Dalam Kota Saat Bawa Penumpang Ditangkap

Namun, Argo menambahkan, kejadian itu terjadi usai Djarot bertolak dari lokasi kampanye di sana. Bukan saat Djarot masih berada di lokasi kampanye. "Iya setelah itu, kampanye itu," kata dia menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, Widodo, pengurus ranting PDIP wilayah Grogol, Petamburan, Jakarta Barat, diduga dikeroyok sekelompok orang pada Jumat malam, 6 Januari 2017. Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka memar di bagian wajah. Korban telah melaporkan kasus itu ke polisi.

Ketua Pospera Basuki Djarot, Kecamatan Tambora, Waryadi mengatakan, awalnya korban mendampingi kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat di wilayah Petamburan, Jakarta. Ketika melewati pos kamling, sekira lima orang berteriak dan menolak kehadiran Djarot. Penolakan mereka masih terkait dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Lantaran tak suka dengan tindakan mereka, kata Waryadi, sempat terjadi cekcok antara korban dan kelompok penolak Djarot itu. Namun, pihak kepolisian saat itu melerai kedua belah pihak. Ketika malam, sekira pukul 22.00 WIB, sejumlah orang yang diduga merupakan anggota Front Pembela Islam mendatangi rumah Widodo dan menganiaya pria 32 tahun tersebut hingga babak belur.

Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Novel Bamukmin, membantah ada anggotanya yang melakukan pengeroyokan terhadap Widodo, relawan Ahok-Djarot. "Enggak ada itu penyerangan atau pengeroyokan. Itu sebenarnya peristiwanya satu lawan satu. Jadi perkelahian. Masa dia bilang dikeroyok," kata Novel saat dihubungi VIVA.co.id, Sabtu, 7 Januari 2017.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya