Enam Korban Tewas, Perampok Pulomas Menangis dan Menyesal

prosesi pemakaman jenazah korban pulomas
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Ridwan Sitorus alias Ius Pane, otak penyekapan yang menyebabkan enam orang tewas dalam aksi perampokan sadis di rumah mewah di Pulomas, Jakarta Timur, menyesali perbuatannya.

Genjot Kinerja Bisnis, Pulomas Jaya Kolaborasi dengan Institut STIAMI Jakarta

Ius Pane menyesal karena dia adalah orang yang memerintahkan komplotannya untuk membawa dan menyekap 12 penghuni rumah di dalam kamar mandi berukuran sempit.

Ius mengaku sama sekali tidak berniat menghabisi nyawa korban. Dia hanya ingin menguasai harta benda milik korban. "Saya menyesal. Saya hanya niat ambil uang, bukan membunuh," kata Ius di Polda Metro Jaya, Kamis, 5 Januari 2017.

Pastikan Tata Kelola Pengerjaan Proyek, Pulomas Jaya Gandeng Kejari Jaktim

Ius mengatakan, dirinya mempunyai anak satu berumur 20 tahun dan ikut merasakan kesedihan jika anaknya yang menjadi korban perampokan. "Sakit Pak," katanya meneteskan air mata.

Ius siap menjalani hukuman terberat yang akan dijatuhkan majelis hakim jika kasus itu sudah disidangkan di pengadilan. "Kalau kesalahan ini fatal, saya terima saja. Saya serahkan ke proses hukum saja," kata Ius.

Reza Indragiri: Kematian Ibu dan Anak di Depok Mirip dengan Kasus Pembunuhan di Pulomas

Diketahui, Ius Pane salah satu dari empat tersangka yang sudah ditangkap dalam perampokan rumah mewah Dodi Triono. Ius sendiri berperan sebagai orang yang pertama kali masuk ke dalam rumah Dodi.

Dalam rekaman CCTV yang diperlihatkan oleh polisi, Ius terekam menyeret dan memukul anak Dodi bernama Diona dari lantai dua.

Sementara Ramlan Butarbutar yang menjadi kapten dalam komplotan ini berperan mengatur dan merencanakan perampokan ini. Tersangka lainnya, Erwin, ikut dalam menyekap para korban dan merupakan wakil kapten. Sedangkan Alfins Sinaga berperan sebagai sopir dalam komplotan ini.

Dalam perampokan ini, enam dari 11 korban yang disekap dalam satu kamar mandi, tewas. Sedangkan lima lainnya lemas kehabisan oksigen, dilarikan ke rumah sakit.

Korban tewas di antarnaya, pemilik rumah Dodi Triono (69), anak pertama Dodi bernama Diona Arika Andra Putri (16), anak bungsu Dodi bernama Dianita Gemma (10), Amel (10) temannya Gemma, Yanto (sopir), serta Tasrok (40), juga sopir.

Sedangkan korban selamat, Emi (41), anak kedua Dodi bernama Zanette (13), serta tiga pembantu rumah tangga yakni, Santi (22), Fitriani (24), serta Windy (23). 

(ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya