Tinjau Kapal di Muara Angke, Menhub : Agak Ngeri Ya

Selasa, 3 Januari 2017 - 18:11 WIB
Oleh :
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mendatangi pelabuhan Kaliadem beberapa waktu lalu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mendatangi pelabuhan Kaliadem beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Danar Dono
Photo Mini 1

VIVA.co.id –  Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendatangi Pelabuhan Kaliadem di Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa sore 3 Januari 2017. Selain melihat kondisi bangkai Kapal Zahro Express yang terbakar Minggu kemarin hingga menewaskan 23 penumpang, Budi juga menginspeksi beberapa kapal kayu sejenis.

Baca Juga :
KM Mutiara Berkah I yang Angkut 136 Truk Terbakar Hebat di Merak, Prajurit Lanal Banten Dikerahkan

Dari pantuan, Budi yang datang sekitar pukul 17.05 langsung meninjau pelabuhan serta kapal angkutan jurusan Kepulauan Seribu yang ada di pelabuhan. Dia pun masuk ke bagian dalam KM Miles yang sedang menunggu antrean untuk berangkat ke Pulau Pramuka.

Menhub Budi Karya Sumadi, meninjau fasilitas kapal penyeberangan di Pulau Seribu

Baca Juga :
Bus Pelat Merah Penyebab KMP Royce 1 Terbakar Milik Kemendag, Mau Antar Rombongan Nikah

Budi merasa kaget saat berada di dalam KM Miles. Dia merasa kapal-kapal kayu yang ada ini memang terlihat tidak aman bila terjadi kebakaran atau rawan tenggelam.

"Agak ngeri ya ini. Ini kapal kayu?" tanya Budi kepada seorang pejabat Badan Keamanan Laut.

Baca Juga :
Kepanikan dan Tangisan Penumpang saat Tahu Kapal KMP Royce 1 Terbakar
"Iya, Pak. Ini kayu dilapis fiber dan memang cukup mudah terbakar," jawab petugas itu.
 
Bangku di dalam kapal juga jadi perhatiannya dan juga ketersedia pelampung di dalam kapal. Kondisinya yang tidak tertata dan dalam kondisi yang kurang baik. Selain itu, Budi juga memeriksa dokumen-dokumen milik awak kapal.
 
Terbakarnya kapal Zahro pada 1 Januari kemarin menyebabkan 23 penumpang kapal meninggal dan 16 orang hilang dan belum ditemukan. Sebanyak 11 korban sudah terdidentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga korban.
 
Saat ini masih ada 12 jasad korban yang belum teridentifikasi. Kondisi korban yang sudah begitu buruk membuat proses identifikasi lebih sulit.
 
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bangku di dalam kapal juga jadi perhatiannya dan juga ketersedia pelampung di dalam kapal. Kondisinya yang tidak tertata dan dalam kondisi yang kurang baik. Selain itu, Budi juga memeriksa dokumen-dokumen milik awak kapal.
Halaman Selanjutnya