Tak Ada Kekerasan Seksual dalam Perampokan di Pulomas

Perampokan di Jalan Pulomas Utara no.7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur.
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan menegaskan tidak ada kekerasan seksual dalam aksi perampokan yang disertai dengan pembunuhan di rumah mewah milik pengusaha Dody Triono di Kayuputih, Pulomas, Jakarta Timur.

Pastikan Tata Kelola Pengerjaan Proyek, Pulomas Jaya Gandeng Kejari Jaktim

"Pemerkosaan tidak ada," ujar Iriawan, Kamis 29 Desember 2016.

Menurutnya, fakta tersebut didapati dari hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter dari RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Dari autopsi, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan seksual dari tubuh korban dan tidak ada keterangan saksi yang mengarah pada tindakan itu. Dari hasil autopsi, enam korban meninggal akibat kekurangan oksigen dalam darah mereka.

Reza Indragiri: Kematian Ibu dan Anak di Depok Mirip dengan Kasus Pembunuhan di Pulomas

"Kematian itu indikasinya dari pukul 06.00 WIB pagi sampai pukul 08.00 WIB. Jadi dari jam 14.30 WIB tanggal 26 Desember korban masuk ruangan, yang meninggal 6 orang. Autopsinya menunjukkan semua hasil karena kekurangan oksigen dalam darah," katanya.

Ia pun tak menyangka dari 11 orang yang disekap di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter ini, ada lima orang yang masih bertahan dan selamat.

Lagi Pacaran, Pria di Pulomas Dibacok Lantaran Tidak Mau Serahkan Ponselnya

"Secara kasat mata sudah bisa menganalisa dimana ruangan kecil kemudian tanpa ventilasi udara diisi 11 orang. Saya pikir ini mukjizat juga yang sisa lima orang tidak meninggal. Itu ruangan cukup kecil sekali, 18 jam disekap," katanya.

Perampokan dan pembunuhan yang dipimpin Kapten Pincang dilakukan di rumah elite di Jalan Pulomas Utara nomor 7A Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa pagi, 27 Desember 2017. Sebanyak 11 orang yang berada di rumah mewah disekap. Enam orang tewas yakni Dody Triono (59), Diona Arika Andra (16), Dianita Gemma (9), Amel, yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tarsok yang merupakan sopir.

Sedangkan lima orang lainnya yang masih hidup yakni, Zaneeta Kalila, Emi, asisten rumah tangga, Santi, asisten rumah tangga, Fitriani, asisten rumah tangga, dan Windy yang juga merupakan seorang asisten rumah tangga.

[dok. Humas PT Pulomas Jaya]

Genjot Kinerja Bisnis, Pulomas Jaya Kolaborasi dengan Institut STIAMI Jakarta

Perusahaan pengembang PT Pulomas Jaya meneken MoU dengan Institut STIAMI Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
9 September 2024