Kronologi Pembunuhan Sadis Enam Orang di Rumah Mewah Pulomas
- Anwar Sadat
VIVA.co.id – Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal M. Iriawan menjelaskan, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi terkait pembunuhan sadis yang terjadi di perumahan elite di Jalan Pulomas Utara no.7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur.
Iriawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara beberapa korban yang hidup, peristiwa itu terjadi pada Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB.
"Jadi berdasarkan keterangan korban, ada sekitar 3-4 pelaku yang datang pada Senin sore dan langsung menyandera pembantu. Pelaku menanyakan di mana letak kamar majikan," ujar Iriawan saat berbincang dengan tvOne, Selasa, 27 Desember 2016.
Iriawan menjelaskan, dari kejadian tersebut di rumah mewah itu sedang ada 10 orang. Namun pemilik rumah atas nama Dodi Triono sedang berada di luar.
Saat Dodi tiba di rumahnya, pelaku kemudian mengancam dan memasukkan semua orang dengan total 11 yang terdiri dari pemilik rumah, anak korban, teman anaknya, pembantu serta sopirnya ke kamar mandi. "Semua orang langsung dimasukkan ke dalam kamar mandi berukuran 2x1 meter. Pelaku diketahui membawa senjata tajam dan senjata api," kata Iriawan.
Kejadian ini baru diketahui keesokan harinya yakni Selasa pagi sekitar pukul 08.00 WIB, di mana kerabat Dodi mendatangi rumah dan terdengar ada yang meminta tolong dari dalam. Saksi tersebut kemudian mencari asal muasal suara, akhirnya didapati ternyata ada di kamar mandi.
"Setelah dibuka, kamar mandi itu ditemukan sudah ada enam orang yang tewas karena kehabisan napas. Sementara korban yang selamat sudah dibawa ke rumah sakit terdekat," ujar Iriawan menjelaskan.
Iriawan menambahkan, polisi masih menunggu pemulihan korban untuk mengungkap motif atas kejadian sadis ini.
Diketahui, korban tewas adalah Diona Arika Andra, anak korban, Dianita Gemma Dzalfayla, anak ketiga korban, Amel, teman anak korban, Yanto dan Tasrok, sopir korban. Sementara itu, lima korban selamat adalah Emi, Zanette Kslila Azaria, Santi dan pembantu korban bernama Fitriani dan Windy.
(mus)