Sejarah Pangeran Kuningan yang Makamnya 'Terjepit' Gedung
- VIVA.co.id/Bobby Agung
VIVA.co.id – Nahrawi, keturunan langsung Adipati Jayakarta atau Pangeran Kuningan, menyampaikan kisah tentang leluhurnya itu. Sampai kini, ada dua sejarah yang populer dan masih diperbincangkan.
Pertama tentang asal Adipati Jayakarta yang merupakan kelahiran Desa Cangkuang, Cianjur, Jawa Barat. Dia diutus langsung ke Jakarta oleh Sunan Gunung Jati untuk membantu perjuangan melawan Portugis.
Kisah kedua, mengenai kelahiran Pangeran Kuningan di Kuningan, Jawa Barat. Dia adalah cucu dari Sunan Gunung Jati.
"Yang satunya lagi itu yang banyak diketahui masyarakat, dia asalnya dari Kuningan, Jawa Barat, dan merupakan cucu dari Sunan Gunung Jati," ujar Awi saat ditemui VIVA.co.id.
Pada masa kepemimpinan leluhurnya itu, wilayah Kuningan memang daerah yang besar sekali. Seperti derah aslinya di Kuningan, Jawa Barat.
"Luas sekali. Kalo utara sampai Slipi, selatan Pasar Minggu, barat hingga Kebayoran, dan timur menjangkau Tebet. Ada di buku sejarah," ujar Awi.
Ia berharap masyarakat mengetahui sejarah Adipati Jayakarta. Karena dia, pahlawan yang memiliki jasa yang mendirikan kawasan yang kini dikenal sebagai sentra bisnis Jakarta. Meski saat ini makam berada di dalam kompoleks Gedung Telkom Landmark Tower dan terjepit gedung tinggi, tapi keluarga dan keturunan tidak akan membongkar makam yang masih banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah itu.
"Banyak orang Kuningan, tapi mereka enggak tahu sejarahnya. Inginnya mengajak mereka ziarah juga," kata Awi.
Seperti diketahui, menurut keluarga, makam Pangeran Kuningan telah dicatat sebagai peninggalan sejarah oleh Pemprov DKI Jakarta pada kepemimpinan Sutiyoso. Tapi makam yang berada di dalam kompleks Gedung Telkom Landmark Tower itu kondisinya tampak tak lagi mirip sebuah makam.
Di makam tua itu hanya terlihat nisan putih yang menandakan jika di sana tempat dimakamkan seorang ulama besar yang ikut berjuang melawan Portugis. Pada bagian atas nisan, ada marmer putih bertuliskan ‘Di sini istirahat sepanjang masa, Pangeran Kuningan (Adipati Jayakarta), 1449-1579’.
Dari sejarah yang dikutip dari berbagai sumber, Pangeran Kuningan wafat sekitar tahun 1579 M dan dimakamkan disebelah utara Masjid AL-Mubarok. Tanah ini dikenal sebagai tanah bekas eigendom verponding nomor 6242 dan 8012 di Desa Kuningan sebelah barat tepi sungai Kerukut yang dulu dipakai sebagai sarana lalu lintas sungai menuju Bandar Sunda Kelapa atau Muara Karang.