- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta akan digelar 15 Februari 2017. Namun proses menuju pesta demokrasi itu menyedot perhatian masyarakat pada 2016 ini.
Sejumlah kisah mewarnai proses ajang pemilihan terbesar di Ibukota itu. Kendaraan politik untuk maju Pilkada, misalnya. Soal ini sempat menghangat lantaran Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hendak memakai jalur perseorangan guna bertarung memperebutkan kursi DKI-1, sebutan untuk jabatan gubernur Jakarta.
Teman Ahok, komunitas relawan pendukung Ahok, bergerak mengumpulkan sekitar satu juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk memuluskan langkah calon gubernur petahana itu. Namun kemudian, Ahok berubah haluan. Mantan bupati Belitung Timur ini memilih jalur melalui partai politik untuk maju di Pilkada 2017.
Ada juga nama lainnya yang sempat mengutarakan akan maju lewat jalur independen, yaitu Adhyaksa Dault. Namun, rencana itu pun tak terealisasi.
Bukan hanya dua tokoh itu yang meramaikan Pilkada DKI kali ini. Tercatat, sejumlah nama lain mulai dari tokoh politik, birokrat, pengusaha, polisi hingga musisi masuk dalam bursa bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Di antara mereka yaitu Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, Mardani Ali Sera, Inspektur Jenderal Polisi Benny Mokalu, Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Djarot Saiful Hidayat, Saefullah, Sylviana Murni.
Namun seiring dinamika politik yang terjadi, dari nama-nama yang digadang-gadang untuk maju, hanya beberapa yang tetap melaju. Bahkan, ada nama yang semula tak masuk bursa, tiba-tiba muncul ke permukaan, seperti Agus Harimurti Yudhoyono.
Hingga batas akhir pendaftaran, hanya tiga pasang calon yang mendaftar. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta lantas menetapkan mereka sebagai pasangan calon yang akan bersaing untuk menjadi pemimpin Jakarta periode 2017-2022.
Berikut ini beberapa cuplikan perjalanan Pilkada DKI pada 2016 ini:
Januari
- Partai politik mulai menjaring nama-nama yang akan dipertimbangkan untuk diusung di Pilkada DKI. Dewan Pimpinan Daerah Gerindra DKI Jakarta misalnya, menjaring delapan nama.
Delapan nama itu adalah Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Komisi D DPRD DKI Muhammad Sanusi, anggota DPR Biem Benyamin, mantan Pangdam Jaya Mayjen Purnawirawan Sjafrie Syamsudin, dan Sandiaga Uno.
Februari
- Partai Keadilan Sejahtera menjaring nama-nama bakal calon.
- Pengacara Yusril Ihza Mahendra menyatakan akan maju Pilkada DKI.
- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengemukakan tak akan ikut bertarung di Pilkada Jakarta dan memilih menyelesaikan tugas di Bandung.
- Musisi Ahmad Dhani menyatakan siap meramaikan bursa calon gubernur DKI.
- Partai Nasdem menyatakan mendukung pencalonan Ahok meski melalui jalur independen.
Maret
- Partai Hanura menyatakan mendukung Ahok walaupun melalui jalur independen.
- Ahok memilih Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budi Hartono sebagai calon pendampingnya untuk maju melalui jalur perseorangan.
- Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menyatakan akan maju Pilkada lewat jalur perseorangan. Niat mencalonkan diri sebenarnya telah muncul sejak September 2015.
- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung membentuk kelompok relawan “Suka Haji Lulung” terkait keinginannya maju Pilkada DKI 2017.
April
- Tahapan Pilkada DKI yang digelar serentak dengan pemilihan di 100 daerah lainnya di Tanah Air dimulai. Pada bulan ini beberapa tahapan seperti pemutakhiran data pemilih dan sosialisasi dilakukan.
Mei
- Partai Gerindra disebut mengusung mantan Pangdam Jaya, Sjafrie Sjamsoeddin maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Juni
- Partai Golkar resmi dukung Ahok
- Pembentukan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mulai 21 Juni hingga 20 Juli 2016.
Juli
- Ahok pilih jalur partai politik sebagai kendaraannya maju Pilkada DKI.
- Sejumlah kalangan dari lembaga hingga partai politik menginginkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju di Pilkada Jakarta. Namun ada juga yang ingin Risma tetap di Surabaya.
Agustus
- Penyerahan syarat dukungan perseorangan ke KPU DKI mulai 3-8 Agustus 2016.
- Ekonom Ichsanuddin Noorsy dan Ahmad Daryoko sempat mendaftar sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen. Namun, setelah diverifikasi KPU DKI, mereka dinilai tak memenuhi syarat.
September
- Pendaftaran pasangan calon pada 21-23 September 2016.
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan mengusung pasangan Ahok-Djarot, pada 20 September 2016.
- Ahok-Djarot mendaftarkan diri ke KPU DKI pada 21 September 2016, dengan dukungan dari PDIP, Partai Hanura, Partai Nasdem dan Golkar.
- Partai Gerindra dan PKS mendeklarasikan mencalonkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pada 23 September 2016. Pada hari yang sama Anies-Sandi mendaftarkan diri ke KPU DKI.
- Koalisi Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional mendeklarasikan mencalonkan pasangan Agus Harimuti Yudhoyono-Sylviana Murni, pada 23 September 2016. Pada hari yang sama, Agus-Sylviana mendaftarkan diri ke KPU DKI.
- Verifikasi pasangan calon pada 21 September hingga 5 Oktober 2016
Oktober
- Penetapan pasangan calon pada 24 Oktober 2016. KPU menetapkan pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang akan maju Pilkada DKI 2017.
- Pengundian dan pengumuman nomor urut pada 25 Oktober 2016. Pasangan Agus-Sylvia mendapat nomor urut 1, Ahok-Djarot nomor urut 2 dan Anies-Sandi nomor urut 3.
- Kampanye pilkada mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.
- Deklarasi kampanye pilkada damai dilakukan pada 29 Oktober 2016.
November
- Pasangan Ahok-Djarot mengalami beberapa kali pengadangan oleh massa saat blusukan ke sejumlah lokasi.
- Pengadang Djarot ditangkap polisi pada 22 November 2016.
Desember
- KPU DKI telah menyelesaikan rekapitulasi total jumlah daftar pemilih pada enam wilayah di DKI Jakarta. KPU menyebutkan ada 7,1 juta orang pemilih, yang terbagi di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. (ase)