Ketika Djarot 'Nasihati' Relawan yang Minta KJP
- VIVA.co.id/Ade Alfath
VIVA.co.id – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, berkampanye dengan mendatangi pengajian ibu-ibu di Jakarta Selatan, Jumat, 23 Desember 2016. Namun, ada pemandangan menarik di sela blusukannya itu. Dia dimintai oleh relawannya untuk dapat kebagian Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan kartu BPJS Kesehatan.
"Saya relawan pak, kalau bisa dapat KJP dan BPJS juga," kata salah seorang relawan kepada Djarot.
Djarot pun langsung menjawab permintaan relawannya itu. Kata Djarot, pada prinsipnya KJP ditujukan bagi warga kurang mampu. Tak ada keistimewaan khusus, meski dia seorang relawan.
Sementara itu, BPJS Kesehatan memang program pemerintah pusat untuk seluruh warga negara. Hanya saja, iuran bagi warga kurang mampu disubsidi pemerintah.
"Saya tadi sudah sampaikan, kalau kamu mampu, tidak bisa dapat (KJP), itu keadilan sosial. Hanya untuk mereka yang kurang mampu," kata Djarot.
Seharusnya, kata Djarot, para relawan turut membantu jika ada tetangga atau teman lingkungannya yang harusnya dapat fasilitas pemerintah, namun belum terdata. Begitu pun jika ada warga yang membutuhkan bantuan, relawan diharapkan turun membantu.
"Misalnya, orang miskin enggak dapat KJP, maka relawan harus berjuang untuk mengusahakan supaya dia dapat. Atau ada warga tidak bisa berobat, maka berkewajiban kontak kami supaya ambulans datang," kata Djarot.