Sebut Pahlawan di Uang Baru Kafir, Dwi Akan Diperiksa Polisi
- VIVA.co.id/Moh Nadlir
VIVA.co.id – Penyidik Polda Metro Jaya, masih mendalami kasus dugaan penghinaan terhadap pahlawan-pahlawan yang fotonya tergambar dalam pecahan uang baru yang dikeluarkan Bank Indonesia.
Menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Irawan, saat ini penyidik tengah melakukan gelar perkara kasus itu, untuk menentukan apakah kasus yang dilaporkan Forum Komunikasi Anak Pejuang Republik Indonesia (Forkapri), masuk dalam ranah pidana.
"Kita sedang akan lakukan gelar perkara, nanti akan kita tentukan masuk atau tidak kategori (pidana)," kata Iriawan, Jumat, 23 Desember 2016.
Iriawan mengatakan, penyidik akan memeriksa sejumlah saksi, seperti ahli pidana dan ahli bahasa, serta memanggil Dwi Estiningsih, pelaku dugaan penghinaan tersebut untuk diperiksa.
"Nanti pasti ada, tapi kan sekarang kita tentukan dulu diskusi antara penyidik apakah ini akan dilanjutkan dan apakah ada yang diperiksa. Tentunya nanti kalau hasil gelar perkara ke arah sana akan kita panggil terlapor," katanya.
Dwi dilaporkan atas dugaan penyebaran rasa kebencian atau permusuhan berbau suku, agama, ras dan antar golongan (sara) melalui media elektronik.
Kader PKS itu, diduga melakukan penyebaran kebencian melalui dua twitnya di akun Twitter @estiningsihdwi.
Luar biasa negeri yg mayoritas Islam ini.
— Dwi Estiningsih (@estiningsihdwi) 20 Desember 2016
Dari ratusan pahlawan, terpilih 5 dari 11 adalah pahlawan kafir.#lelah https://t.co/gJt7RIUWNr
Dalam kicaunya, Dwi menulis kata pahlawan kafir untuk mengomentari lima dari 11 foto pahlawan yang tergambar di uang kertas yang baru dikeluarkan pemerintah.
Dalam kicauan keduanya, Dwi menulis bahwa sebagian non muslim pejuang mayoritas adalah pengkhianat.
Dalam laporan yang diterima dengan nomor LP/ 6252/ XII/ 2016/ PMJ/ Ditreskrimsus, Dwi dijerat atas pasal 28 (2) junto pasal 45 (2) UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan UU RI No 11 tahun 2008 tentang ITE, tentang menyebarkan rasa kebencian atau permusuhan individu (sara) melalui media elektronik.