Tukang Sate Itu Ternyata Densus 88 yang Mau Tangkap Teroris
- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
VIVA.co.id – Pemantauan sarang teroris yang dilakukan Densus 88 secara diam-diam, sebelum dilakukannya penggerebekan teroris di Tangerang Selatan, benar-benar tak disadari warga. Padahal banyak warga yang sempat melihat pergerakan mencurigakan dari orang-orang tak dikenal.
Azizah, warga setempat yang memiliki warung dan cuci motor, mengaku melihat beberapa orang mencurigakan yang bolak-balik mengitari area sekitar. Setelah menyadari bahwa itu adalah polisi, ia mengaku salut dengan cara Densus 88 melakukan pemantauan.
"Hebat juga ternyata, para polisi. Waktu itu ada yang menyamar pura-pura cuci motor di tempat saya. Pas kejadian kemarin, dia sendiri baru mengaku kalau profesinya adalah seorang polisi," ujar Azizah, di Kampung Babakan, Tangerang Selatan, pada Kamis, 22 Desember 2016.
Selain itu, ada juga sosok tukang sate yang sejak sepekan tampak baru berjualan di wilayah itu. Belakangan, Azizah mengetahui kalau tukang sate tersebut juga merupakan anggota kepolisian.
"Ada tukang sate sepertinya orang baru, bolak-balik di sini. Tapi, rutenya pendek sekali, dari depan kompleks jalan sampai rumah kontrakan teroris itu. Suka ikut duduk lama di warung, ternyata dia juga polisi," ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Lukman, ketua RT setempat, mengaku sudah tidak heran dengan penyamaran polisi tersebut. Bahkan, dia juga mengetahui jika polisi akan melakukan penggerebekan terhadap terduga teroris.
Menurut Lukman, saat dihubungi pihak kepolisian, dia mengira kepolisian hanya melakukan penggerebekan bandar narkoba. "Pas subuh, sekitar pukul lima sampai setengah enam, pihak Polda datang. Dia bilang kalau jam 9, teman-temannya bakal merapat. Ternyata benar datang jam segitu," Lukman.
Seperti diketahui, dalam penggerebekan di salah satu rumah kontrakan di wilayah itu, tiga orang terduga teroris tewas setelah sempat terlibat baku tembak dengan anggota Densus 88.