Bhabinkamtibmas, Mencegah Teror dan Hemat Biaya Penyidikan

Ilustrasi anggota Bhabinkamtibmas.
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Komjen Putut Eko Bayuseno, memberikan pengarahan kepada anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas wilayah Polda Metro Jaya, Kamis, 22 Desember 2016.

Ada 30 Ancaman Bom Palsu saat Pemungutan Suara di AS

Putut menyebut, pengarahan ini perintah Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk menegaskan dan mengingatkan kembali tugas-tugas personel Bhabinkamtibas di wilayah. Selain itu, juga untuk mengingatkan kembali para Kasatwil (Kepala Satuan Wilayah) dalam hal ini Kapolda, Kapolres dan Kapolsek untuk membangkitkan kembali semangat Bhabinkamtibmas dalam tugas-tugas pembinaan masyarakat.

“Tugas deteksi dini dan tugas problem solving (penyelesaian masalah)," ujarnya

Ancaman Bom Diduga dari Rusia Mencuat di Beberapa Titik Pemungutan Suara AS

Karena itu, ia meminta para Kasatwil untuk memaksimalka tugas Bhabinkamtibmas karena perannya sangat penting di lingkungan masyarakat. Anggota Bhabinkamtibmas bisa membantu pendapatan daerah dan mendeteksi setiap permasalahan yang timbul di masyarakat.

“Juga menyampaikan arahan kepada masyarakat agar taat bayar pajak. Bhabinkamtibas juga bisa mensosialisasikan peraturan yang dibuat Kepolisian di berbagai bidang. Seperti bidang lalu lintas, bisa menitipkan pesan-pesannya berkendara kepada para Bhabinkamtibmas yang melaksanakan tugas-tugas door to door," ujarnya

Detik-Detik Mobil Wanita di Bekasi Dilempar Bom Molotov hingga Hangus Terbakar

Ia menambahkan, pada bidang reserse dan pencegahan terorisme, peran Bhabinkamtibmas juga bisa dioptimalkan. Misalnya ada modus operandi penipuan, bisa disampaikan langsung sehingga masyarakat tidak menjadi korban.

"Termasuk masalah terorisme dan berikan imbauan intoleransi," katanya.

Eko Bayuseno menambahkan,  jumlah personel Bhabinkamtibmas di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih sangat kurang. Dari setiap kelurahan hanya ada satu personel. Karena itu, nanti akan memperhitungkan antara jumlah penduduk dengan wilayah untuk menempatkan berapa jumlah ideal Bhabinkamtibmas yang akan ditugaskan.

"Satu kelurahan di Polda Metro Jaya ini lima anggota (Bhabinkamtibmas) juga masih kurang karena jumlah penduduknya yang sangat padat. Akan bandingkan jumlah penduduk dan jumlah Bhabinkamtibmas yang ada. Seperti di daerah di luar Jakarta, satu desa ada yang 2-3 ribu di tangani satu Bhabinkamtibmas. Tapi kalau di Polda Metro Jaya, satu kelurahan ada ratusan ribu. Nanti ini akan ada perhitungan sendiri," katanya.

Menurutnya, peran Bhabinkamtibmas sangat penting di lingkungan masyarakat terutama sebagai problem solving (pemecah permasalahan). Bhabinkamtibmas mampu menyelesaikan masalah-masalah kecil di tengah masyarakat dengan cara musyawarah.

"Sehingga masyarakat yang berkonflik merasa puas. Jadi ada win-win solution, merasa adil sudah diselesaikan oleh para Babinkamtibmas ini," ujarnya.

Permasalahan di lingkungan masyarakat, kata Putut, jumlahnya banyak hingga ribuan. Maka dengan adanya problem solving dari Bhabinkamtibmas, sehingga tidak semua masalah masuk ke ranah penyidikan Kepolisian.

"Kalau satu kasus itu sampai ke tingkat penyidikan katakan lah kalau indeks biaya penyidikan 4,7 juta per kasus, itu kasus yang paling kecil, kalau dikalikan seratus ribu (permasalahan) sudah hampir Rp500 miliar satu tahun, itu bisa dihilangkan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya