Cerita dari Kamar Jenazah Tiga Teroris Tangsel
- Anwar Sadat - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Jenazah ketiga terduga teroris Tangerang Selatan, yang tewas dalam baku tembak dengan anggota Detasemen Khusus 88, kini sudah berada di ruang jenazah Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Jenazah tiba pada Rabu malam 21 Desember 2016, sekira pukul 20.50 WIB.
Pada kantung jenazah yang membawa jasad terduga teroris tersebut, terlihat masih ada noda merah seperti bercak darah.
Salah satu petugas kebersihan di RS Polri menuturkan, memang benar noda yang terlihat di luar
kantong jenazah itu berasal dari darah jasad terduga teroris.
"Iya benar darah. Ya namanya habis tembak-tembakan begitu noda-noda darah wajar saja," kata pria yang enggan disebut namanya saat berbincang di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis 22 November 2016
Pria yang mengenakan kaus biru bertuliskan Kedokteran Forensik di punggungnya itu, mengaku ikut membantu saat menurunkan kantung jasad ketiga terduga teroris dari mobil jenazah.
Hanya saja, memang tidak ada hal yang boleh dilakukan selain membantu untuk membawa ketiga kantung itu ke ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri.
"Ya enggak berani lah buka-buka. Cuma bantu nurunin saja. Masuk ke ruangan langsung kita tinggal.
Dokter forensik yang langsung bekerja di dalam," ujarnya
Laki-laki berkumis tipis itu juga menyebut, sempat agak takut saat melihat kantung mayat terduga teroris itu. Entah perasaan apa yang membuatnya tiba-tiba bergidik. "Ngeri. Enggak tahu juga rasanya begitu," katanya
Sementara itu, berdasarkan pantauan VIVA.co.id di RS Polri Kramatjati, saat ini tempat ketiga jenazah tersebut berada, masih sepi tanpa adanya penjagaan dari pihak kepolisian. Pada ruangan bertuliskan CT Scan Post Mortem itu juga hanya ada beberapa petugas rumah sakit yang terlihat keluar masuk ruangan.