Ruang Terpadu Anak Menteng Dibangun di Atas Kuburan
- VIVA.co.id / Ade Alfath
VIVA.co.id – Kedatangan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, saat kampanye ke Menteng Dalam, Jakarta Selatan, dimanfaatkan warga untuk menyampaikan keluhan.
Ketua RW setempat, Budi (54), mengadu bahwa Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di wilayahnya dibangun di atas bekas lahan pemakaman umum. Sehingga kerangka dimakam-makam itu belum dipindahkan. Apalagi, RPTRA itu dibangun oleh Pemprov DKI dengan dana APBD, bukan CSR dari pihak swasta.
"Pembangunan RPTRA di daerah ini menggunakan lahan bekas pemakaman umum. Ini kerangkanya tidak diangkat. Proyek ini seperti dipaksakan. Jadi mohon bapak nanti evaluasi," kata Budi di lokasi, Selasa, 20 Desember 2016.
Menanggapi hal itu, Djarot sempat meninjau RPTRA yang saat ini masih dalam pengerjaan tersebut. Menurutnya, lahan tersebut memang dulunya bekas kuburan Cina. Namun karena telah sangat lama, sehingga tidak ada lagi kerangka yang tersisa.
"Ini kan dulunya makam sudah puluhan tahun, kerangkanya sudah hancur. Ahli warisnya juga tidak jelas," kata Djarot.
Meskipun begitu, Djarot mengaku akan mendata apakah di antara makam tersebut masih mempunyai ahli waris. Begitu aktif kembali menjadi Wakil Gubernur, dia menjanjikan akan memindahkan makam yang tergusur ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) sekitar.
"Nanti makam di sini akan dipindahkan di tempat pemakaman umum, sambil mendata ahli warisnya," kata politikus PDIP itu.
Menurut Djarot, RPTRA sangat bermanfaat bagi warga sekitar. Selain sebagai tempat rekreasi dan pertemuan, pembangunan RPTRA juga untuk mengembalikan ruang terbuka hijau. "Target kita bangun setiap satu RW minimal satu RPTRA," ujarnya.
Pantauan di lokasi, di samping RPTRA memang masih dikelilingi oleh kompleks pemakaman. Tak seperti kompleks pemakaman umum, pemakaman di tempat itu terlihat tak terurus dan ditumbuhi semak belukar. (ase)