KPUD DKI Tantang Tim Anies-Sandi Buktikan Pemilih Siluman
- VIVA.co.id/ Reza Fajri
VIVA.co.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Sumarno, menantang tim pemenangan pasangan calon nomor urut nomor 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, untuk mengungkap data pemilih siluman yang disampaikan ke sejumlah media masa beberapa waktu lalu.
Menurut Sumarno, pihaknya sudah mengantisipasi penambahan jumlah pemilih dengan menambah sekitar 2,5 persen Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari pemilu sebelumnya.
Sehingga ia meyakini, dalam proses pelaksanaan pencoblosan kertas suara atau pemilihan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta 15 Februari 2017 mendatang, tidak akan ada penambahan 100 ribu pemilih yang menggunakan Surat Keterangan (Suket), seperti yang disampaikan oleh tim pemenangan pasangan calon Anies - Sandi.
"Penambahan kalaupun ada kan sifatnya sporadis dan paling hanya 2 atau 3 orang (di TPS). Dan itu pun tadi, yang bersangkutan harus bisa menunjukkan KTP elektronik di TPS yang sesuai dengan alamat di KTP-nya," kata Sumarno di Gedung KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember 2016.
Ia pun berharap kepada seluruh tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dapat saling mengoreksi jika menemukan data pemilih "siluman" kepada penyelenggara pemilu, dengan cara melaporkan temuan data yang terjadi di lapangan. Hal itu diperlukan guna menetralisir anggapan-anggapan negatif selama proses pelaksanaan pemilukada di DKI Jakarta.
"Saya kira enggak apa-apa. Kalau memang ada yang menemukan atau mensinyalir pemilih siluman, pemilih hantu, silakan saja serahkan ke KPU," ujarnya menambahkan.
Sumarno menegaskan, pihaknya siap memverifikasi temuan data pemilih "siluman" yang disampaikan oleh para tim pasangan calon yang diperoleh di lapangan bersama-sama para pelapor. "Jadi, nama yang diduga pemilih siluman itu serahkan ke KPU, alamatnya di mana, nomor induknya berapa. Nanti kita kroscek dan kami akan ajak mereka yang membawa data itu untuk mengkroscek bersama."
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Anies-Sandi, M Taufik menyatakan, pihaknya telah menerima laporan bahwa ada sekitar 100 ribu Surat Keterangan (Suket) yang beredar dan diperuntukkan untuk Pilkada DKI 2017 nanti. Ia menduga, penerbitan 100 ribu suket itu dapat digunakan oleh pihak tertentu untuk menambah suara pada pilkada nanti. Sebab, suket merupakan solusi alternatif yang diberikan pemerintah, dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta kepada pemilih yang belum mendapatkan KTP elektronik.
(mus)