Usai Penggeledahan, Universitas Bung Karno Beroperasi Normal
- VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon
VIVA.co.id – Aktivitas di Universitas Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur, Menteng, Jakarta Pusat, berlangsung normal usai penggeledahan ruang kerja Rachmawati Soekarnoputri di lokasi itu, Kamis, 15 Desember 2016.
Aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya menggeledah ruang kerja Rachmawati, pendiri Yayasan Universitas Bung Karno, Rabu, 14 Desember 2016 malam. Penggeledahan terkait kasus dugaan rencana makar.
Selain di lokasi itu, kampus UBK di Jalan Kimia, Menteng, Jakarta Pusat, juga digeledah polisi kemarin malam. Hari ini, kampus tersebut pun beroperasi seperti biasa.
Pantauan di lokasi, terlihat perkuliahan berlangsung seperti biasa. Para mahasiswa dan dosen di universtitas tersebut masih melakukan kegiatan belajar mengajar.
Kabar penggeledahan ruang kerja Rachmawati sepertinya tak diketahui sebagian mahasiswa di sana. Puji, salah satu mahasiswi UBK, misalnya. Dia mengaku tidak mengetahui soal kabar penggeledahan ruang kerja pendiri kampusnya itu.
"Kalau iya, ya, mau gimana, saya mah kuliah-kuliah saja, tidak tahu-menahu yang begituan," katanya, di kampus UBK, Kamis, 15 Desember 2016.
Adapun mahasiswa lainnya, Akbar mengaku tahu soal kabar penggeledahan di ruang kerja Rachmawati. "Iya dengar ada penggeledahan tapi kami biasa saja. Tidak diliburkan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, ruang rektorat yang terletak di lantai 2 Yayasan UBK di Jalan Pegangsaan Timur tampak sepi. Pintu ruangan tersebut dari tampak tertutup.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menggeledah rumah Rachmawati Soekarnoputri, tersangka kasus dugaan rencana makar. Penggeledahan dilakukan guna melengkapi penyidikan polisi terkait kasus tersebut.
Penyidik juga melakukan penggeledahan di dua tempat berbeda kemarin malam, yakni di ruang kerja Rachmawati di Yayasan Universitas Bung Karno (UBK) di Jalan Pegangsaan Timur dan di Jalan Kimia.
Kronologi Tukang Telur Gulung Tewas Diamuk Massa Gegara Diteriaki Bosnya Maling
Buntut dituduh maling motor, seorang pria berinisial MR (32) yang berprofesi sebagai tukang telur gulung di Tebet, Jakarta Selatan, tewas dikeroyok warga. Semua berawal S
