Survei Terbaru LSI, Mayoritas Warga DKI Mau Gubernur Baru
Rabu, 14 Desember 2016 - 15:49 WIB
Sumber :
- Anwar Sadat
VIVA.co.id – Persis dua bulan lagi, Pilkada DKI Jakarta 2017 akan dilangsungkan. Sejumlah peristiwa yang menimbulkan pro dan kontra terhadap para calon gubernur DKI Jakarta banyak terjadi. Salah satunya yaitu dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Lingkaran Survei Indoneisa (LSI) Denny JA, merilis hasil survei yang berkaitan dengan pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Dari hasil survei tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar masyarakat Jakarta ingin memiliki gubernur baru.
"Sentimen yang menginginkan Jakarta punya gubernur baru terus meningkat. Saat ini ada 60,3 persen warga ingin mempunyai gubernur baru. Yang tetap ingin gubernur lama sebesar 22,1 persen dan sebesar 17,6 persen tidak menjawab," ujar tim peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, di Kantor LSI, Graha Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, 14 Desember 2016
Adjie mengatakan, LSI telah melakukan survei terkait Pilkada DKI 2017 sejak Maret 2016. Dalam beberapa kali survei yang dilakukan tersebut, jumlah persentase warga DKI Jakarta yang ingin gubenur baru terus meningkat jumlahnya.
Pada Maret 2016, jumlah publik yang ingin gubernur baru di Jakarta sebanyak 24,7 persen, pada survei selanjutnya di bulan Juli angkanya naik menjadi 31,5 persen. Angka tersebut kembali naik pada Oktober dengan nilai mencapai 48,6 persen.
"Pada bulan November, yang inginkan gubernur baru sebesar 52,6 persen. Sedangkan untuk Desember jumlahnya kembali naik dengan angka 60,3 persen," ujarnya
Warga yang ingin gubernur baru, mayoritas tidak mendukung kembali Ahok-Djarot. Kepada calon lainnya, suara terbagi ke dua pasangan calon lain. Mayoritas warga menjatuhkan dukungan pada pasangan Agus-Sylvi sedangkan pasangan Anies-Sandi kedua.
"Suara terbanyak beralih ke Agus-Sylvi dengan 47,60 persen, Anies-Sandi 34,80 persen, sementara sisanya belum menjatuhkan pilihan," ujarnya
Survei ini dilakukan LSI pada 3 Desember 2016 sampai 8 Desember 2016. Dengan melibatkan 440 responden. Dilakukan melalui wawancara tatap muka, dan dengan metode multi-stage random sampling. Margin of Error plus minus 4,8 persen.
"Survei ini dibiayai dengan dana sendiri, dan dilengkapi pula dengan kualitatif riset group discussion, media analisis, dan depth interview," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pada Maret 2016, jumlah publik yang ingin gubernur baru di Jakarta sebanyak 24,7 persen, pada survei selanjutnya di bulan Juli angkanya naik menjadi 31,5 persen. Angka tersebut kembali naik pada Oktober dengan nilai mencapai 48,6 persen.