Ahok Menangis di Depan Hakim, Kenang Keluarga Angkat
- Foe Peace
VIVA.co.id – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meneteskan air mata dan terisak saat membacakan nota keberatan atas dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum di persidangan perkara dugaan penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara hari ini.
Ahok menangis saat menceritakan tentang kehidupannya bersama ibu angkatnya, seorang muslimah yang wafat pada 2014. Apalagi ketika menceritakan tentang keinginan sang ibu angkat agar Ahok menjadi gubernur yang berpihak kepada rakyat.
"Saya tidak rela mati kalau kamu belum jadi gubenur. Gubernur yang membela rakyat," kata Ahok menirukan ucapan ibu angkatnya di hadapan majelis hakim, Selasa, 13 Desember 2016.
Ahok menuturkan, selama ini tidak pernah berniat menghina Umat Islam, apa lagi ulama. Karena, menurut Ahok, dia memiliki hubungan cukup baik dengan ulama dan Umat Islam.
"Saya sudah sering menyumbang masjid di Belitung Timur, saya teruskan. Saya sudah banyak program membangun, masjid, musala dan surau," kata Ahok.
Ahok didakwa dengan pasal 156a atau 156 tentang penodaan agama dengan ancaman pidana paling lama selama lima tahun.
(ren)