Blusukan di Tanah Tinggi, Anies Diadang Seorang Wanita

Seorang wanita bertanya kepada calon Gubernur DKI Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bimo Aria

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba-tiba diadang seorang warga saat melakukan kampanye di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Senin, 12 Desember 2016.  

Anies Menyesal Tidak Ikut Pilkada Jakarta: Aspirasi Masyarakat Tidak Bisa Dipenuhi

Saat itu, Anies tengah menumpangi bajaj yang akan membawanya ke titik kampanye berikutnya, di Kampung Rawa. Tiba-tiba, seorang warga setempat dengan membonceng motor, menyalip rombongan Anies yang tengah melintas. Dia berhenti persis di depan bajaj yang ditumpangi Anies.

Wanita yang mengaku dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Johar Baru ini langsung mengeluarkan telepon genggamnya. Dia lantas menodong Anies dengan sejumlah pertanyaan. 

Pengamat Ungkap Ruang Gerak Anies Sempit Jika Jadi Cagub Jakarta Sebagai Kader Partai

Dia mempermasalahkan penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang beberapa tahun belakangan tidak diselenggarakan. Dia juga mengeluhkan tentang penyelengggaraan pemotongan kurban yang kini tidak boleh lagi diadakan di sekolah-sekolah. Selain itu, dia mempermasalahkan penggunaan baju muslim pada Kamis.

"Ini saya mewakili ketemu Bapak, saya mewakili PGRI Kecamatan Johar Baru bahwa saya sudah dibilangin kalau ketemu Mas Anies, tolong dong bilangin karena mereka semua mendukung Mas Anies," kata wanita bernama Agustin, Senin, 12 Desember 2016.

Mengintip Kelebihan dan Kekurangan Jika PDIP Usung Anies di Pilkada Jakarta

Anies pun menanggapinya. Dia berjanji akan menyelesaikan masalah yang dikeluhkan wanita tersebut. Namun, untuk masalah Porseni, dia mengaku baru mendengar hal itu. "Pertama, kurban kami usahakan bisa lagi. Kedua, baju koko masa enggak boleh baju koko, yang Porseni saya baru dengar, nanti saya beresin," kata Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Anies Baswedan Buka Peluang Buat Ormas atau Partai Politik Baru

Anies tidak menutup kemungkinan untuk membentuk organisasi massa (ormas) atau bahkan partai politik baru jika semangat perubahan dari masyarakat semakin besar.

img_title
VIVA.co.id
31 Agustus 2024