Polisi: Target Bom Bekasi Pos Penjagaan Istana Merdeka
- VIVA.co.id/Ade Alfath
VIVA.co.id – Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan, target peledakan bom oleh kelompok terduga teroris di Bintara, Bekasi, adalah pos penjagaan Istana Merdeka.
“Untuk kelompok ini baru yang terungkap ingin melakukan aksi bunuh diri oleh D yang informasinya menyerang petugas penjaga istana yang rutin melakukan penggantian jaga. Alhamdulillah berhasil kami gagalkan,” ujar Boy, di Bandung Jawa Barat, Senin, 12 Desember 2016.
Polisi belum dapat memastikan keterkaitan kelompok S ini dengan kelompok teroris lainnya. Sampai saat ini, kelompok tersebut diduga merupakan jaringan baru. Namun, kelompok tersebut diduga berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Polresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, 5 Juli 2016.
“Mereka bagian jaringan sel-sel yang memiliki hubungan langsung dengan Bahrum Naim. Sel ini terbangun di beberapa kota. Mereka aksi di Jakarta, Bekasi hanya transit sebelum ke daerah utama (serangan),” ujarnya.
Pihaknya tetap menduga kelompok Bekasi tidak hanya menargetkan Istana Merdeka menjadi lokasi ledakan. Hal itu seperti terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Majalengka.
“Yang ditangkap di Majalengka itu sasarannya kantor polisi, Kedutaan Myanmar, kantor media. Nah kalau kelompok ini memang baru satu terungkap, jadi masih kami telusuri,” ujarnya menjelaskan.
Sebuah bom seberat tiga kilogram ditemukan di Jalan Bintara Jaya VIII, Bintara, Bekasi, Sabtu, 10 Desember 2016. Bom itu memiliki efek ledakan hingga 300 meter. Bom itu diduga akan dibawa seorang perempuan dan diledakkan di depan Istana Merdeka, Minggu, 11 Desember 2016.
(mus)