Diisukan Akan Digusur, Pengrajin Tempe Mengadu ke Djarot
- VIVA.co.id/ Ade Alfath
VIVA.co.id – Pengrajin tahu dan tempe yang tergabung dalam Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Kalideres, Jakarta Barat mengadu kepada calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat agar tempatnya tidak digusur.
Kasmari (50) salah satu pengrajin menyampaikan hal itu karena ia mendengar desas-desus Pemerintah Provinsi DKI bakal menggusur sentra produksi tahu dan tempe di tempat itu. Isu tersebut sudah membuatnya was-was. Sebab, penghasilan sehari-harinya berasal dari produksi tempe.
"Saya hidup di Kopti, kehidupan saya di Kopti, penghasilan saya dari Kopti, tolong jangan diotak-atik Kopti, karena ada isu digusur. Kalau sampai digusur mau dikemanakan. Ibarat jamur sudah berkembang walau baunya enggak enak, tapi hasilnya luar biasa," kata Kasmari kepada Djarot yang tengah blusukan di kawasan itu, Rabu, 30 November 2016.
Menurutnya, tempat usaha tersebut mempunyai sejarah yang panjang, bahkan tetap eksis meski krisis ekonomi 1998 sempat melanda. Oleh karena itu, dia menyayangkan apabila Pemprov DKI menggusur tempat usaha sehari-hari warga sekitar.
“Karena ini sentra produksi tahu tempe yang dibanggakan DKI maupun nasional," dia menambahkan.
Menanggapi hal itu, Djarot pun membantah isu penggusuran tersebut. Dia menyebut isu itu memang seringkali digulirkan untuk membuat kepercayaan warga Jakarta pada Ahok-Djarot menurun.
"Siapa yang mau gusur? Enggak masuk akal. Daerah ini sudah bertahun-tahun, justru industri perumahan seperti ini yang kami angkat derajat dan kualitasnya," kata Djarot.
Dia pun mengusulkan agar tempat itu ditata, dengan membuat drainase yang baik dan produksi menggunakan bahan bakar gas. Jika telah dirapikan, lanjutnya, sentra produksi tahu tempe di tempat itu bisa dijadikan lokasi wisata kuliner dan edukasi pembuatan tempe.
"Anak sekolah biar ngerti, mau makan tempe, supaya enggak dicekokin makanan luar negeri yang enggak bagus," ujarnya.