Depok Marak Begal, Polisi Siapkan 'Tombol Panik'
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Kapolresta Depok, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heriawan, telah menyiapkan program khusus berbasis online, yang disebutnya “Panic Button.” Program ini diharapkan mampu menangkal tingginya angka kejahatan jalanan khususnya aksi begal di Kota Depok.
"Karena memang street crime jumlahnya cukup meningkat khususnya yang berada di perbatasan Bogor (pinggiran Depok)," katanya di Mapolresta Depok, Selasa 29 November 2016.
Rencananya, lanjut Herry, program yang bisa digunakan melalui ponsel Android itu akan resmi beroperasi pada bulan Desember mendatang. "Insya Allah bulan Desember kita launching," ucapnya.
Dengan aplikasi 'Panic Button' ini, mantan Wadirkrimum Polda Metro Jaya ini mengklaim, dengan cepat pihak kepolisian menangani adanya ancaman bahaya atau tindak kejahatan.
"Masyarakat bisa akses aplikasi itu karena tersambung dengan Android. Jadi teknisnya nanti akan langsung tersambung pada Polsek atau pasukan terdekat," kata pria yang akrab disapa Herimen itu.
Ketika disinggung maraknya pelaku begal dengan modus menggunakan senjata api, Herimen mengatakan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas jika pelaku dianggap melawan atau membahayakan nyawa masyarakat sipil maupun anggota yang sedang bertugas.
"Kita coba kedepankan cara-cara yang humanis. Tapi jika membahayakan maka akan kami tindak dengan tegas, ya kita lakukan sesuai protap," tegas mantan Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya ini.
Sementara itu, dari beberapa kasus begal yang terjadi seminggu terakhir ini, lanjut, Herimen menduga pelaku menggunakan senjata air gun.
"Kalau yang pertama, yang di Cisalak diduga menggunakan air gun (senjata angin) karena ada mimisnya. Nah kalau yang di Cijago masih kita lidik, kita lagi cari proyektilnya," kata dia.
(ren)