Menunggak Rp118 Juta, Siswa SMA 48 Belajar Pakai Lilin
- VIVA.co.id / Anwar Sadat
VIVA.co.id – Sejumlah siswa dan siswi di SMAN 48 Pinang Ranti Jakarta Timur terpaksa harus belajar dalam keadaan gelap. Fasilatas penunjang siswa pun tak dapat digunakan lantaran tak ada aliran listrik. Hal ini karena listrik di sekolah tersebut diputus. Sebab, tagihan listrik sekolah tersebut menunggak hingga mencapai Rp118 Juta.
Menurut Wakil Kepala Sekolah SMAN 48, Bidang Sarana dan Prasarana, M. Munir, peristiwa tersebut sudah terjadi pada hari Senin 21 November 2016 kemarin.
"Yang jelas pendingin seperti AC, proyektor, penggunaan internet juga terganggu, apalagi air pengaruhnya sangat besar sekali dan ini karena belum dibayar dari bulan Juni maka dari itu PLN mencabut listrik di sini," ujar Munir di lokasi Selasa, 22 November 2016.
Munir mengatakan, dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang seharusnya dapat membayar tagihan listrik dari bulan Juni 2016 sebesar Rp118 Juta, hingga saat ini belum diberikan oleh Dinas Pendidikan dengan alasan tak jelas.
"Kebetulan untuk anggaran, dari listrik air dan sebagainya itu dibantu oleh BOP, penunggakan, dari listrik saja Juni sampai sekarang Rp118 juta, dan hingga saat ini BOP tak juga turun dengan alasan tak ada dana," katanya.
Pihak SMAN 48 sempat melakukan mediasi dengan PLN untuk menghidupkan listrik kembali. Tujuannya agar para siswa dapat kembali belajar seperti biasanya tanpa ada gangguan.
"Sudah ada beberapa kali peringatan memang dari PLN, dan kita pun sempat mediasi, minta kelonggaran, serta mengajukan surat permohonan, dan untuk selanjutnya tinggal tunggu waktu," ujarnya.
Munir menambahkan, pihaknya juga sudah meminta kepada Sudin Pendidikan, agar bisa menurunkan BOP secepatnya. "Sudah ada koordinasi dan sudah ada surat dari Sudin, hari kamis mudah-mudahan bisa lakukan pembayaran, dan proses pembelajaran kembali berjalan BOP dapat turun, dan semoga bisa cepat selesai.”
(mus)