Kebanjiran Sejak 1996, Warga Bukit Duri Curhat ke Anies
- Irwandi Arsyad/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan melakukan blusukan di pemukiman padat penduduk di pinggir Kali Ciliwung, RW 12 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, hari ini. Pemukiman itu merupakan kawasan yang sering terkena dampak Banjir, akibat luapan Kali Ciliwung.
Calon Gubernur nomor urut 2 ini tampak berdialog dengan warga di sekitar kawasan itu. Pantauan VIVA.co.id, Selasa 15 November 2016, Anies tampak serius berbicara dengan ketua RT 01 RW 12 Iwan Sumantri beserta warga lainnya di bantaran Kali Ciliwung, terkait persoalan banjir yang sudah menjadi permasalahan yang dihadapi oleh warga sejak puluhan tahun lalu.
Iwan mengatakan, musibah banjir tersebut sudah sering dihadapi warga setiap kali Kali Ciliwung meluap hingga pemukiman. Tak tanggung-tanggung, kata Iwan, musibah itu sudah dialami warga sejak 1996.
"Sudah lama banjir di sini. Sejak tahun 1996," kata Iwan saat ditanyai di lokasi, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa 15 November 2016.
Iwan menyebut, banjir terparah yang pernah terjadi di kampung halamannya itu yakni pada 2007 lalu. Selain itu, setiap kali volume air kali naik, kata Iwan, warga selalu terkena dampak hingga menyebabkan banjir.
"Yang tertinggi tahun 2007 di sini, di tengah itu 3 meter. Di tengah bisa 3,5 meter. Kalau di pinggir Kali hitung aja berapa tingginya, bisa lebih dari itu," ujarnya.
Dia menyebut, saat ini di wiliayahnya, RT 01 yang sering terdampak Banjir dihuni sekitar 100 Kepala Keluarga (KK), belum termasuk RT lainnya. Warga pada dasarnya tidak mempermasalahkan jika harus dilakukan penataan di pinggir bantaran kali itu. Namun hal itu harus dilakukan dengan cara bermusyawarah dan manusiawi.
"Siap (direlokasi), tapi caranya adil, manusiawi. Paling tidak rusun bukan salah satu cara penyelesaiannya. Karena di sini sewa, di sana sewa," ujarnya.