Polda: Rusuh Penjaringan Tak Terkait Demo 4 November

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Awi Setiyono.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Polda Metro Jaya menegaskan bahwa kerusuhan yang terjadi di Gedong Panjang, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat malam, 4 November 2016, tidak ada hubungannya dengan aksi damai bela Islam II yang menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diadili dan diproses hukum secara adil.

Kerusuhan Minneapolis Melebar, Ohio Statehouse Jadi Sasaran Perusuh

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan, peristiwa kerusuhan dan penjarahan murni kasus kriminal. Namun ditengarai peristiwa kericuhan tersebut ada yang memprovokasi.

"Ndak ada (hubungan dengan demo 4 November). Memang kita tengarai ada provokator melakukan pengrusakan dan dan penjarahan," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu, 6 November 2016.

600 Tersangka Rusuh 21-22 Mei dan Demo DPR Ditangkap Polres Jakbar

Dia menuturkan, peristiwa kerusuhan itu terlalu jauh jika dihubungkan dengan unjuk rasa 4 November 2016. Menurut dia, hal itu tidak memiliki keterkaitan sama sekali.

"Bukan, kan jauh (lokasinya)," ucap Awi.

Palmerah Membara, KRL Hanya Sampai Stasiun Kebayoran Lama

Dia menuturkan, di antara orang yang ikut dalam peristiwa kericuhan itu diduga merupakan warga yang tidak terlalu jauh dari lokasi.

"Beberapa kampung di sana, wilayah Muara baru, Tanah Pasir, kemudian Luar Batang," kata Awi.

Sementara polisi mengaku sudah mengantongi terduga aktor di balik peristiwa tersebut. Ada 15 orang yang diamankan, dan 11 di antaranya dijadikan tersangka.

Polisi melepaskan belasan warga yang terlibat kericuhan penangkapan Lukas Enembe

Belasan Pengikut Lukas Enembe yang Terlibat Kericuhan Dilepas Polisi

Sebanyak 14 orang warga yang sempat diamankan di Mapolres Jayapura saat aksi ricuh penangkapan Gubernur Papua, Lukas Enembe, telah dipulangkan

img_title
VIVA.co.id
12 Januari 2023