Blusukan di Mampang, Sandi Dicegat Kiai Berjubah
Jumat, 4 November 2016 - 11:29 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Avra Augesty
VIVA.co.id
- Calon Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno tiba-tiba dicegat oleh seorang kiai. Diketahui, kiai itu bernama Salman Yahya (70). Dia mengenakan jubah, membawa tongkat, dan memakai sorban berwarna putih.
Peristiwa terjadi saat pasangan calon Gubernur DKI Anies Baswedan itu blusukan atau mengunjungi dan menyapa warga di Jalan Bangka Raya, Jakarta Selatan, dalam rangka bersosialisasi dalam rangkaian kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Salman menghampiri Sandi yang sedang berjalan ke posko pemenangan Anies - Sandi di sana.
Baca Juga :
Koalisi Kekeluargaan Bisa Digoyang
Menurut Salman, selama dirinya tinggal di sana, tak pernah ada satu pun calon kepala daerah berkunjung. Bahkan, Gubernur DKI, termasuk Basuki Tjahaja Purnama, juga tidak pernah datang.
Salman berdoa, jika Sandi terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI, bisa memimpin Jakarta dengan lebih arif. Salman tak ingin pembangunan kota yang pesat diiringi penggusuran permukiman warga.
"Saya menyampaikan (kepada Sandi) untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan lagi ada perpecahan dan penistaan. Jangan membangun sebuah gedung tapi menghancurkan seluruh kota," ujar Salman.
Sandi mengamini doa Salman. Menurut Sandi, programnya dalam membangun Jakarta akan lebih mengakomodir kebutuhan warga. "Anies - Sandi akan kembalikan keadilan kepada warga Jakarta," ujar Sandi.
Sandi kemudian menyampaikan tiga program utamanya. Program itu terkait peningkatan lapangan kerja, bantuan pendidikan, dan bantuan modal usaha. Sandi berjanji programnya bisa dinikmati setiap warga.
"Nantinya anak-anak muda dan ibu-ibu akan dicarikan modal agar usahanya lancar, supaya punya usaha. Pendidikan dengan KJP (Kartu Jakarta Pintar), kami akan teruskan. Ditambah juga KIP (Kartu Indonesia Pintar). Nanti kita kasih program tunai untuk warga yang ekonominya berada di kelas menengah," ujar Sandi. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Salman, selama dirinya tinggal di sana, tak pernah ada satu pun calon kepala daerah berkunjung. Bahkan, Gubernur DKI, termasuk Basuki Tjahaja Purnama, juga tidak pernah datang.