Imam Besar Akan Khutbah Jumat 4 November di Masjid Istiqlal
- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, akan menjadi penceramah dalam ibadah Salat Jumat di Masjid Istiqlal, 4 November 2016 mendatang.
Pada hari tersebut, beberapa organisasi masyarakat (ormas) berencana melakukan unjuk rasa damai besar-besaran dan menjadikan Masjid Istiqlal menjadi titik kumpul mereka. Aksi demonstrasi itu dilakukan usai menggelar Salat Jumat.
"Alhamdulillah yang khatib Jumat (4 November 2016) Imam Besar sendiri. Tentunya temanya juga menyejukkan dan mempersatukan. Tidak mungkin Imam Besar memberikan ceramah yang sifatnya provokatif," kata Kepala Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu, 2 November 2016.
Abu menuturkan, pergantian penceramah di Masjid Istiqlal pada Jumat lusa, karena penceramah yang ditunjuk pada hari tersebut berhalangan hadir lantaran sakit. "Kebetulan yang bertugas khatib tanggal 4, Pak Sutrisno sedang sakit. Terpaksa kalau berhalangan hadir, dari pihak Istiqlal tunjuk Imam Besar," imbuhnya.
Sementara itu, terkait Masjid Istiqlal yang akan dijadikan titik kumpul massa pendemo, Abu berharap kepada para pendemo bijak dalam menggunakan fasilitas di Masjid Istiqlal. Pihaknya meminta mereka agar menjaga kebersihan selama berada di Masjid Istiqlal. Sebab, masjid merupakan tempat ibadah, bukan tempat untuk menginap.
"Mereka kan butuh air, MCK (Mandi, Cuci, Kakus), itu kan dari Istiqlal. Jadi tolonglah gunakan fasilitas air dengan bijak dan irit. Terutama masalah kebersihan, selama ini kalau habis acara di Istiqlal, sampahnya numpuk, baik Hari Raya Idul Fitri, sampahnya banyak. Kita malu sama tamu yang datang baik muslim dan non muslim," kata dia.
Ia menegaskan tidak melarang kedatangan massa demonstran ke Masjid Istiqlal. Hanya saja, Abu meminta mereka agar mentaati aturan yang ada. Termasuk ketika ada warga yang ingin menginap di Istiqlal.
"Aturan dari kami sebenarnya tidak boleh menginap, tetapi kalau saudara-saudara kita datang jauh-jauh dari daerah, modalnya mereka kan semangat yang tinggi ya, jangankan makan, mungkin untuk mencari tempat tinggal pas-pasan, mau tidak mau, Istiqlal, tidak ada tempat lain, makanya mereka kesini," tambahnya.
Bagi mereka yang akan menginap disana nantinya, lanjut Abu, mereka tidak diizinkan untuk berada di lantas atas Masjid karena lantai atas merupakan tempat ibadah dan tidak patut untuk dipakai menginap. Mereka diperkenankan berada di basement Masjid Istiqlal.
"Di basement ini (Masjid Istiqlal), di lantai atas kami larang, karena karpet itu kan tempat salat, kalau dipakai tidur kotor nanti, jadi paling di sini (basement) kalau tidak di sekitar parkiran (Masjid). Biasanya juga mereka jarang tidur, begadang," ucapnya.
Seperti diketahui, unjuk rasa damai besar-besaran akan dilakukan beberapa ormas pada 4 November mendatang.
Unjuk rasa besar-besaran itu, merupakan aksi lanjutan dari unjuk rasa yang dilakukan beberapa ormas pada Jumat, 14 Oktober 2016 lalu di depan Bareskrim Mabes Polri Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta di depan Balaikota DKI Jakarta yang menuntut diusutnya kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki T Purnama alias Ahok.