Warga Bukit Duri Gelar Nobar 'Jakarta Unfair'

Kondisi Bukit Duri usai penggusuran beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Irwandi Arsyad - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Bekerja sama dengan berbagai elemen mahasiswa yang ada di Jakarta, warga korban normalisasi Kali Ciliwung di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, menggelar acara nonton bareng layar tancap bertajuk Jakarta Unfair.

Rayakan Hari Anak Nasional, Cinema XXI Gelar Nonton Bareng 'Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet'

Mereka membuat layar secara ala kadarnya di lokasi bekas bongkaran pemukiman Bukit Duri RT 06 RW 12.

Dari pantauan VIVA.co.id, acara tersebut dimulai sejak pukul 20.00 WIB. Warga yang menonton cukup ramai dan berasal dari berbagai kalangan. Ada sekitar 100 orang berkumpul dan meramaikan acara di atas tanah gusuran itu.

Judi adalah MAUT: Hindari dan Hentikan!

Selain warga Bukit Duri, ikut hadir pula sejumlah korban gusuran Pasar Ikan. Mereka datang dengan maksud ikut menyampaikan aksi solidaritas kepada seluruh korban relokasi yang ada.

Sang inisiator yang juga sutradara dari film tersebut, Cindy mengatakan, acara itu dimaksudkan untuk menjawab perdebatan panjang tentang penggusuran di Jakarta.

Nobar Film Lafran, Mendagri Akan Dorong Kepala Daerah Ajak Masyarakat untuk Nonton

Tujuannya, untuk menyuarakan pendapat dari masyarakat yang haknya telah dirampas akibat penggusuran.

"Film ini tujuannya ingin menyuarakan pendapat dari masyarakat yang haknya dirampas oleh orang yang memiliki jabatan," kata Cindy kepada VIVA.co.id, Jumat 28 Oktober 2016.

Selain berisi pendapat warga yang terkena penggusuran, film juga menampilkan video pasangan Jokowi-Ahok, saat keduanya maju dalam Pilkada 2012, lengkap dengan janji-janji manis bagi warga miskin.

Ia pun berharap, dengan adanya film tersebut, masyarakat bisa terhibur dan tidak ada lagi penggusuran yang dilakukan secara paksa.

"Harapannya sih supaya penggusuran tidak ada lagi. Kalau ada relokasi, harus ada sosialisasinya," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya