Terungkap, Cerita di Balik Tuduhan Amir Soal Suami Mirna

Rekan Amir dan kelurga Mirna beri keterangan
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Nama Amir Papalia mendadak menjadi bahan perbincangan. Moncernya nama Amir lantaran wartawan dari Divisi Hukum Mabes Polri, Bhayangkara Indonesia (Bharindo), itu mengaku melihat Arief Soemarko, suami Wayan Mirna Salihin, bertemu dengan Rangga, sebelum kematian Mirna.

Disebut jadi Bukti Baru di PK, Jaksa Putar Rekaman Video Wawancara Ayah Mirna

Menanggapi hal tersebut, rekan-rekan Amir di Bharindo angkat bicara. Untung, salah satu rekan Amir, mengatakan, Amir memang  wartawan Bharindo. Namun tindakan Amir dalam dunia jurnalistik berbeda dengannya dan rekan lainnya.

"Pak Amir itu sama-sama wartawan Bharindo. Namun tindakan Pak Amir dalam dunia wartawan terpisah. Kami melakukan pekerjaan jurnalistik, dan, mungkin, Pak Amir juga melakukan hal yang sama," kata Untung dalam keterangan pers di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin, 24 Oktober 2016.

Ahli Forensik Bongkar Kejanggalan Bukti CCTV dalam Kasus Tewasnya Wayan Mirna Salihin

Sebenarnya, tutur Untung, Amir sudah memberitahu kepada rekannya perihal kasus kematian Mirna sewaktu serah terima jabatan (sertijab) Kapolda Metro Jaya pada saat Tito Karnavian digantikan oleh Moechgiyarto.

Rekan Amir lainnya, Agung mengatakan hal yang sama. Ia bercerita pada saat itu dia dengan rekannya bernama Aziz bertemu dengan Amir. Amir pun bercerita kepada dia dan dua orang lainnya bahwa Amir tahu pembunuh Mirna.

Jessica Wongso Kembali Ajukan PK, Jaksa: Lagu Lama Judul Baru

"Saya tanya, Pak Amir apa buktinya? Kalau ada bukti berupa foto atau video kita bersama-sama menemui Bapaknya almarhum, atau kita bareng-bareng bawa buktinya ke Polda Metro Jaya," ujarnya.

Namun, Amir enggan menjelaskan bukti tersebut. Setelah didesak akhirnya ia bercerita bahwa dapat bukti dari seseorang yang disebutnya orang tua.

"Saya cecar terus, dia bilang buktinya dari orang tua. Saya tanya orang tua itu siapa ya, orang tua hebat. Dia tidak mau bilang, akhirnya saya berkesimpulan berarti paranormal," ujarnya.

Kemudian, ia memberitahu Amir kalau bukti tidak bisa sembarangan. Sebab, menurutnya, seorang jurnalis harus ada bukti jelas akurat dan akuntabel. "Ternyata tidak ada buktinya dan saya abaikan omongan itu," ujarnya.

Namun, saat pembacaan duplik oleh Jessica Kumala Wongso, Kamis, 20 Oktober 2016, ia pun kaget saat nama Amir Papalia disebut.

"Nah di situ saya kaget apa yang membuktikan bahwa Pak Amir bisa seperti itu. Sedangkan saat bercerita saya di Masjid Mabes Polri tidak ada buktinya, hanya percaya pada omongan orang tua," katanya.

Hal yang sama juga diutarakan rekan Amir lainnya bernama Aziz. Ia mengatakan, cerita yang dikatakan rekannya Agung memang benar adanya.

"Pertamanya saya percaya dan tanya siapa sih sebenarnya pembunuh Mirna Pak Amir, lalu cerita ada seorang tua. Saya tanya orang tua siapa, dia jawab orang tua hebat pintar. Siapa? Akhirnya dia bilang paranormal," ujar Aziz.

Dia lantas tak menghiraukan soal tersebut karena tidak sesuai dengan pekerjaan wartawan. "Karena kita kan wartawan jangan bicara yang aneh dan jangan duga-dugaan serta perkiraaan. Harus ada bukti dan fakta," katanya.

Dia meminta Amir agar tidak membuat opini publik yang tidak sesuai dengan fakta. Ia pun menuturkan, mempunyai bukti bahwa kesaksian Amir hanya opini.

"Saya tahu siapa Pak Amir sebenarnya lah, karena saya kenal bukan cuma sehari dua hari cukup lama. Dia memang wartawan Bharindo tapi tidak fokus sepenuhnya kepada Bharindo punya pekerjaan banyak lainnya.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya