Ahok Akui Takut Kehilangan Suara karena Kasus Al Maidah
- Rintan P/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku melakukan klarifikasi ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Markas Besar (Mabes) Kepolisian RI, terkait pidato yang mengutip Surat Al Maidah ayat 51. Karena ia takut kehilangan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, pernyataan yang ia sampaikan saat berdialog dengan warga Kepulauan Seribu pada Selasa, 27 September 2016, sama sekali tidak dimaksudkan untuk melecehkan agama.
"Saya sampaikan banyak tuduhan macam-macam, tidak benar saya ada menyinggung ulama, enggak mungkin saya menyinggung ulama," ujar Ahok di Bareskrim Mabes Polri, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Senin, 24 Oktober 2016.
Ahok merasa perlu melakukan klarifikasi karena merupakan calon peserta dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Isu dia melecehkan agama Islam, dianggap bisa mempengaruhi elektabilitasnya. Sementara, Bareskrim tengah melakukan penyelidikan terkait sejumlah laporan dia melakukan penistaan agama.
Ahok mengatakan, hal itu menjadi alasannya berinisiatif mendatangi Bareskrim untuk melakukan klarifikasi.
"Kalau saya memusuhi orang Islam, menghina Alquran, itu mana mungkin saya bisa dapat suara. Nah itu saya kira perlu klarifikasi. Yang pasti, tidak ada dalam niat saya, apalagi untuk menyinggung ulama," ujar Ahok.
Lihat video 'Ahok dan Al Maidah' atau klik link