Ledakan Dahsyat Jatiwarna Bisa Geser Empat Truk
- VIVA.co.id/Herdi M
VIVA.co.id – Ledakan ?yang diduga berasal dari gas elpiji berukuran 50 kilogram milik gerai Pizza Hut Delivery (PHD) di jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Jatiwarna, Bekasi, telah membuat gedung tiga lantai itu rata dengan tanah. Bangunan-bangunan di sekitar lokasi pun ikut rusak akibat kuatnya ledakan.
Dari pantauan VIVA.co.id, beberapa bangunan dalam radius 20 meter juga ikut jadi korban. Bahkan sebuah toko kelontong yang posisinya tepat sebelah gerai waralaba tersebut rusak parah.
Tak hanya itu, sebuah bangunan milik perusahaan PT Wahyu Kreasi Utama (WKU) yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang juga terkena imbasnya. Empat truk yang digunakan untuk mengirim barang rusak. Demikian juga dengan beberapa kaca jendela bangunan tersebut pecah dan platform runtuh.
"Besar ledaknya, empat truk bisa bergeser, kaca jendelanya semua pecah, pagar saya juga rusak," ujar General Manager WKU, Rully Irfany, saat berbincang dengan VIVA.co.id di lokasi kejadian, Minggu 23 Oktober 2016.
Rully pun menyatakan, saat ledakan puing-puing bangunan mulai dari bebatuan dan logam-logam berterbangan hingga memasuki pekarangan dan ke dalam ruangan.
Bahkan, kata Rully, seorang karyawannya harus mengalami luka parah di bagian kepala karena terkena pantulan dari ledakan.
"Saat ini kami masih hitung-hitung kerugian. Tapi kalau cuma perbaikan truknya saja mungkin sekitar Rp200-300 juta. Dan itu belum termasuk bangunan," ucap dia.
Selain kerugian material yang belum di akumulasi karena kerusakan. Ledakan tersebut, lanjut Rully akan membuat kegiatan pengiriman barang akan terhambat. Hal itu dikarenakan para karyawan dipastikan libur esok hari, dan beberapa data yang terdapat di komputer dan laptop ikut rusak.
Rasa penasaran pun muncul, VIVA.co.id mencoba masuk ke dalam PT WKU. Benar saja, sejumlah batu bata dan logam yang diduga pintu bergeser, dan pagar gerai PHD terlempar berserakan di pekarangan WKU.
Kaca-kaca jendela truk yang pecah, dan kaca bangunan juga masih dalam kondisi berserakan. Demikian juga terlihat potongan pintu pagar milik PHD yang masih digembok posisinya berada di halaman PT WKU. Bahkan salah satu logam, yang diduga milik PHD, terlempar ke salah satu ruang karyawan yang berada di lantai dua.