NU : Santri Harus Setia pada Ulama dan NKRI
- Viva.co.id/Dinia Adrianjara
VIVA.co.id – Ribuan santri dari berbagai daerah pagi ini memadati kawasan Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta, untuk menghadiri apel peringatan Hari Santri Nasional 2016. Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Imam Pituduh mengatakan, diperkirakan santri yang hadir sebanyak 50 ribu orang.
"Hari ini sekitar 50 ribu santri dari berbagai daerah berkumpul di tempat ini, sebagai umat beragama yang setia terhadap ulama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, juga untuk menangkal radikalisme," kata Imam Pituduh di Monas, Sabtu 22 Oktober 2016.
Pada peringatan tersebut, Wakapolri Komjen Syafruddin bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa santri di Indonesia harus berkontribusi dalam kehidupan sosial masyarakat, dan menjadi agen masyarakat yang peduli terhadap keamanan lingkungan.
"Santri Indonesia harus peduli terhadap keamanan dan ketertiban negara kita. Ini adalah modal yang sangat penting, sehingga Indonesia menjadi negara yang aman dan damai. Selamat Hari Santri Nasional," ujar Syafruddin.
Dari pantauan VIVA.co.id di lapangan, ribuan santri tersebut berdatangan dengan menggunakan bus, dan berpakaian atribut ciri khas pondok pesantren masing-masing. Meski dihadiri ribuan orang, kawasan Monas tetap kondusif.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah resmi mendeklarasikan Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Penetapan Hari Santri ini dilakukan di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan disaksikan oleh ribuan santri, alim ulama, serta pimpinan pondok pesantren dari berbagai daerah.
Penetapan Hari Santri ini, bertujuan untuk mengenang para Santri terdahulu yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. (asp)