Penyidik Mintai Keterangan Keluarga Penyerang Polisi
- VIVA.co.id/Moh. Nadlir
VIVA.co.id – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M. Iriawan mengatakan, pihaknya akan memintai keterangan keluarga pelaku penyerangan dan penusukan terhadap anggota Polri di Tangerang.
Kedua kakak pelaku, yang berinisial SA (21), diketahui merupakan anggota polisi. Namun, kata Iriawan, aksi brutal tersebut tidak bisa dikaitkan dengan keluarga. "Saya pikir ini tidak bisa dijadikan satu ya, perbuatan seseorang kan tidak bisa dikaitkan dengan keluarga," ujarnya di Jakarta Pusat, Kamis, 20 Oktober 2016.
"Informasi yang bersangkutan adalah adiknya dari salah seorang anggota polisi di sana, dan kami akan tanyakan bagaimana adik Anda, kenapa bisa demikian, yang jelas kami akan dalami," Iriawan menambahkan.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, pihaknya masih mendalami motif pelaku menyerang polisi.
"Tapi seperti kasus teror lainnya memang mereka berusaha mencederai dan membunuh polisi. Selama ini polisi dianggap thogut yang menghalangi pergerakan," kata Awi.
Terkait pemindahan pelaku dari RSUD Tangerang ke RS Polri Kramat Jati, mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini menuturkan, hal tersebut demi keamanan. Namun, saat di perjalanan pelaku kehabisan darah dan tewas.
Sebelumnya, insiden penyerangan dan penusukan berawal ketika Kapolsek Tangerang Kota Komisaris Polisi Effendi dan anggota polisi lainnya sedang bersiap melakukan pengamanan demo buruh di depan Pos Polisi Lalu Lintas Yupentek, Jalan Perintis Kemerdekaan, Tangerang, Kamis, 20 Oktober 2016, pukul 07.10 WIB. Tiba-tiba pelaku datang ke lokasi dan menyerang Effendi dan anggota lainnya.
Akibatnya, Effendi mengalami luka tusuk di torak jantung, Iptu Bambang Haryadi (Kanit Dalmas Restro Tangerang Kota) mengalami luka di dada kiri dan punggung kiri, Bripka Sukardi (anggota Satlantas Polsek Benteng) mengalami luka punggung kanan dan lengan kanan.
Pelaku kemudian dilumpuhkan dengan ditembak tiga kali di bagian paha dan kakinya. Saat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, pelaku tewas karena kehabisan darah. (ase)