Penyerang Polisi di Tangerang Mengaku Adik Polisi

Pelaku penyerangan polisi di Pos Polisi Yuppentek, Tangerang Kota, Kamis, 20 Oktober 2016.
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Sultan Azianzah (22), pelaku penyerangan polisi di Pos Polisi Yupentek, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol, Kota Tangerang, Banten, mengaku berangkat dari rumah kakaknya di Sepatan, Tangerang.

Trump Masukkan Lagi Kuba sebagai "Sponsor Terorisme", China Sebut AS Hegemonik dan Penindas

Dalam video rekaman yang beredar dan merekam pernyataan pelaku saat berada di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, pelaku mengaku tinggal di rumah kakaknya yang merupakan anggota polisi.

"Rumah abang saya di Sepatan. Peluru dapat dari abang saya, polisi Polres Metro," katanya. Belum diketahui maksud ‘Polres Metro’ ini apakah Kepolisian Resor Metro, Lampung, ataukah Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya.

Sepaham dengan Paus Fransiskus, Biden Hapus Kuba dari Daftar "Negara Pendukung Terorisme"

Sultan tidak mau menyebut siapa pimpinannya di Indonesia. Siapa pemberi izin aksi dan yang dituakan dalam kelompoknya, Sultan juga tidak mau mengaku.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan satu buah senjata tajam jenis pisau, satu buah senjata tajam jenis badik, satu buah sarung senjata tajam badik, dua buah benda yang diduga bom pipa, satu tas warna hitam, satu buah sorban putih, satu buah stiker yang menempel di pos polisi.

ReCURE dan SKSG UI Luncurkan World Terrorism Index 2024, Indonesia Urutan Berapa?

Lihat video detik-detik penyerangan polisi di Tangerang.

ICITES 2025

ICITES 2025 Jadi Ajang Pertukaran Pengetahuan Terorisme di Asia, Afrika dan Eropa

International Conference on Interdisciplinary Terrorism and Extremism Studies in Europe, Asia, and Africa (ICITES) 2025 merupakan kolaborasi universitas lintasbenua.

img_title
VIVA.co.id
27 Januari 2025