Angka Kemiskinan Jakarta Jadi Celah Bagi Lawan Ahok
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia, Berly Martawardaya menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi ibu kota di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok cenderung stagnan.
Padahal kata dia, Provinsi DKI Jakarta sebagai daerah yang memiliki Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang cukup tinggi yakni mencapai Rp67,1 triliun pada tahun anggaran 2016 namun tak mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Jakarta cenderung stagnan dengan sedemikian besar anggaran daerah dan banyaknya program-program yang dibuat tapi tak mengubah hal itu," kata Berly dalam diskusi yang bertajuk 'Membangun Jakarta Untuk Rakyat’, di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu 19 Oktober 2016.
Menurut dia, banyaknya program sosial untuk mengentaskan kemiskinan yang dibuat Pemprov DKI Jakarta ternyata sampai saat ini belum mengubah kondisi ibu kota. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fakultas Ekonomi UI menunjukkan bahwa angka kemiskinan justru bertambah.
"Kemiskinan tidak berhasil diturunkan. Daerah yang kemiskinannya berhasil diturunkan malah Bandung dan Surabaya. Di Jakarta malah cenderung bertambah angka kemiskinannya," ungkap dia.
Berly menegaskan, pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan dan angka kemiskinan bertambah bisa menjadi alat para penantang Ahok untuk bersaing dalam Pilkada DKI 2017 mendatang.
"Ini bisa menjadi celah bagi penantang Ahok tentang kondisi pertumbuhan ekonomi di Jakarta," katanya.