Demo Buruh Tuntut Kenaikan UMP DKI Rusuh
- Foe Peace
VIVA.co.id – Ratusan buruh yang melakukan unjuk rasa di depan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta, Rabu, 19 Oktober 2016, terlibat aksi saling dorong dengan petugas. Keributan terjadi karena petugas yang melakukan penjagaan berupaya memadamkan api dari ban mobil yang dibakar buruh.
Aksi buruh digelar sejak pagi, sampai sore ini masih berlangsung. Mereka tidak akan bubar sebelum Dewan Pengupahan mengabulkan tuntutan mereka dengan menaikkan upah minimum provisi (UMP) DKI menjadi Rp3,8 juta.
"Tidak akan bubar, karena hingga pukul 16.00 WIB belum ada kepastian angka," ujar orator dari atas mobil komando di depan Kantor Disnakertrans DKI Jakarta.
Lantas, orator itu mengajak buruh-buruh yang lain merapatkan barisan sebagai tanda bahwa mereka tidak akan pulang sebelum tuntutannya dipenuhi. Akibat unjuk rasa mereka yang tidak kunjung usai, lalu lintas di lokasi mengalami kemacetan panjang.
"Bagaimana mungkin Rp3,1 juta dipakai hidup di Jakarta pada tahun 2017. Ingat, kami datang bukan untuk piknik, tapi untuk kehidupan kami," kata orator lagi.
Dari pantauan di lokasi, hingga kini belum ada pejabat dari Disnakertans DKI Jakarta yang keluar dan memaparkan hasil sidang yang mereka lakukan. Petugas dari Polres Metro Jakarta Pusat terus mengupayakan negosiasi terkait unjuk rasa ini.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama alias Ahok memperkirakan UMP DKI Jakarta 2017 akan naik. Tapi, tidak akan naik dalam jumlah yang besar.
"Sudah ada rumusannya, ikutin PP (Peraturan Pemerintah) saja, UMP tahun ini ditambah kira-kira tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi tahun ini, jadilah UMP tahun depan," kata Ahok di Balai Kota DKI, Rabu, 19 Oktober 2016. (ase)