Pilkada DKI 2017

Polda Metro Jaya Tak Peduli Siapa Menang di Pilkada DKI

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Suntana.
Sumber :
  • M Nadlir

VIVA.co.id – Kepolisian Daerah Metro Jaya meminta kepada seluruh anggotanya untuk tetap netral dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta Februari 2017 mendatang. Menurut Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Suntana, netralitas ini sangat penting agar polisi tidak terbebani dengan pihak-pihak tertentu.

"Tempatkan posisi sebagai aparat polisi yang netral. Kalau sudah netral menjalankan tugas juga enak, bisa adil dan tidak ada beban pada pihak-pihak tertentu," kata Suntana di Polda Metro Jaya, Selasa, 18 Oktober 2016.

Lulusan Akpol angkatan 1989 itu juga mengimbau seluruh aparat yang ada untuk siap dalam mengamankan gelaran pesta demokrasi tersebut. Tak hanya polisi di Jakarta saja, Suntana juga mengimbau seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada DKI ikut bersikap netral. 

"Tidak usah mikir siapa yang menang, tapi bagaimana kondisi keamanan Jakarta. Modalnya satu, netralitas," katanya.

Ditambahkan Suntana, keamanan akan dapat terwujud jika para aparat punya wawasan dan pengetahuan akan aturan dan regulasi penyelenggaraan Pilkada. Karena itu, dilakukan kerjasama dengan KPU dan panitia pengawas untuk koordinasi pengamanan pilkada.

“Keamanan pilkada dapat terwujud jika personel punya wawasan dan pengetahuan soal aturan Pilkada. Dengan itu masyarakat akan bisa merasa aman," ujarnya.

Selain itu, personel polisi harus paham mekanisme pelaporan tindak pidana di Pilkada dengan jelas, agar tidak saling tumpang tindih kewenangannya dengan penyelenggara Pilkada.

"Jadi aparat harus paham beda tindak pidana di Pilkada dengan tindak pidana umum," kata Suntana.

2 Alasan PDIP Jagokan Ahok Kembali Pimpin Jakarta 2024

 

(ren)

PDIP: Sapaan Megawati ke Ahok Tak Ada Hubungannya dengan Pilkada

 

Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Ahok berharap, subsidi BBM yang diberikan Pemerintah dievaluasi dari yang tadinya ke produk, jadi langsung ke penerima.

img_title
VIVA.co.id
11 Februari 2022