Periksa Kejiwaan Satrio Aji, Polisi Libatkan Psikolog UI
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Polisi menggandeng tim psikolog dari Universitas Indonesia untuk memeriksa kejiwaan pimpinan padepokan Satrio Aji, yaitu tersangka pembunuh Anton Hardiyanto alias Aji (34). Aji diduga membunuh dua orang pengikutnya di Depok, Jawa Barat.
Kasubag Humas Polresta Depok, Ajun Komisaris Polisi Firdhaus mengatakan, pemeriksaan dari tim ahli ini perlu untuk mengetahui latar belakang kasus, dan kondisi kejiwaan tersangka. “Kita ingin tahu, apakah yang bersangkutan ini memiliki kepribadian ganda atau tidak,” kata Firdaus di Mapolresta Depok, Senin, 10 Oktober 2016.
Dalam pemeriksaan ini, tim psikolog akan bisa menilai karakter tersangka. Jika ditemukan kejanggalan pada jawaban tersangka, polisi berencana menggunakan lie detector atau alat uji kebohongan. “Kalau itu dirasa perlu tentu akan kita gunakan, terutama jika yang bersangkutan memberi jawaban yang tidak konsisten,” ujarnya.
Sebelumnya polisi menduga tersangka Aji nekat menghilangkan nyawa dua pengikutnya karena ingin menguasai mobil dan uang para korban. Modusnya, tersangka merayu korban dengan iming-iming bisa memanggil emas batangan secara gaib sebanyak satu kilogram. Namun untuk mendapatkan itu, korban diminta menyerahkan mahar berupa mobil dan sejumlah uang.
Tergiur dengan ucapan tersangka, kedua korban yang berprofesi sebagai sopir taksi online itu setuju, hingga mereka diajak ke sebuah tempat di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok untuk melakukan ritual, Jumat malam, 30 September 2016.
Di saat itu, tersangka menyuguhkan kopi yang telah dicampur potasium sianida, zat yang biasa digunakan untuk racun ikan, hingga akhirnya korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kedua korban kemudian dibuang. Korban pertama Ahmad Sanusi (20), kemudian ditemukan di dalam parit Jalan Makam Kopo, Kecamatan Limo, Depok, Sabtu pagi, 1 Oktober 2016. Sedangkan korban kedua, Eko Budianto (29), ditemukan tak jauh dari lokasi jasad Ahmad Sanusi, di dalam kali Jalan Pertanian Raya, Kelurahan Grogol, Limo, Depok.
(mus)