YLKI: Parkir di GBK Harusnya Gratis
VIVA.co.id – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengkritik masih banyaknya pungutan liar bagi kendaraan di dalam area Gelora Bung Karno (GBK). Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, manajemen GBK tidak mempunyai standar pelayanan parkir apapun kepada konsumennya.
Sebab, setelah membayar parkir resmi di pintu masuk, konsumen sering kali dipalak oleh preman ketika parkir di dalam kawasan GBK.
"Para preman ini memungli Rp10 ribu per konsumen. Preman ini setengah memaksa jika konsumen menolak dan mobil terancam mengalami masalah," kata Tulus, melalui keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Senin, 10 Oktober 2016.
Menurut Tulus, telah banyak pengaduan konsumen kepada pihaknya terkait adanya parkir liar itu. Apalagi, mau tidak mau konsumen harus mengeluarkan Rp10 ribu untuk upeti ke preman.
"Lalu gunanya apa konsumen membayar tarif parkir yang mahal tetapi tidak ada jaminan kenyamanan dan keamanan selama parkir?" ujar dia.
Untuk itu, Tulus meminta agar pihak Sekretariat Negara (Setneg) sebagai pengelola GBK membenahi pelayanan, terutama terkait pungli di gelanggang olahraga kebanggaan Indonesia itu.
"Pihak Setneg harus tegas. Kalau tidak bisa membereskan dan terjadi pungutan ganda, sebaiknya tidak ada pungutan pada pintu masuk (free). Dan itu boleh free, karena lokasi tersebut fasilitas pemerintah," ujarnya.