Anies Sebut Pemimpin Jakarta Bukan Hanya Urus Kota
- VIVA.co.id / Danar Dono
VIVA.co.id – Ribuan warga Duren Sawit, Jakarta Timur, dengan mengatasnamakan Forum Masyarakat Jakarta Santun melakukan deklarasi dan dukungan terhadap pasangan calon, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno di gedung Senam, Jalan Radin Inten II, Duren Sawit, Jakarta Timur hari ini.
Dalam sambutannya, Anies mengungkapkan apresiasinya atas semangat dan dukungan dari warga terhadapnya dan Sandi untuk Pilkada DKI Jakarta. Dia menyebut, aura dari deklarasi dan dukungan tersebut menunjukkan aura berbeda untuk Jakarta lebih baik.
"Ini bukan kerumunan tapi basiran untuk mengubah Jakarta. Auranya berbeda," kata Anies saat sambutan di gedung Senam, Jalan Raden Inten II, Duren Sawit, Jakarta Selatan, Minggu 9 Oktober 2016.
Anies menjelaskan, pemimpin di DKI Jakarta bukan saja mengelola Ibu Kota untuk menjadi lebih baik lagi, namun juga mengelola orang yang ada di Jakarta.
"Kita jadikan itu lebih baik. Kita pastikan maju kotanya bahagia warganya. Kita harus memastikan kesejahteraan menjangkau semuanya. Kita kembalikan ada cara tata krama menjadi patokan kita di negeri ini. Kita ikhtiarkan perubahan untuk Jakarta dan Insya Allah sukses," ucapnya.
Anies melanjutkan, Pilkada DKI yang akan digelar 15 Februari 2017, hanya tinggal 128 hari lagi. Menurut dia, Pilkada DKI Jakarta bukan sekedar untuk mengalahkan pasangan Agus-Sylviana maupun pasangan Ahok-Djarot, tapi lebih kepada memenangkan Jakarta.
"15 Februari itu saat penentuan. 128 hari lagi. Kita bukan mau mengalahkan seseorang dua orang tapi mau memenangkan Jakarta," ujarnya menambahkan.
Anies juga mengajak semua warga yang hadir dalam deklarasi itu untuk selalu menjaga stamina sehingga bisa memastikan perjuangan mereka bisa menghantarkan Anies-Sandi menjadi pemenang dalam ajang Pilkada.
"Kita jaga stamina dan kita pastikan di Duren Sawit ini pasangan Anies-Sandi nomor satu. Kita pastikan kita menang di Duren Sawit. Kita rapatkan barisan," ujarnya menegaskan.
"Saya sampaikan apresiasi terima kasih. Saya dan bang Sandi dipanggil menerima tugas. Kami tidak pernah menyangka. Tapi kita jadikan ini sebagai amanah.”
(mus)
