Ahok: Saya Tak Menghina Alquran
- Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, ucapannya yang mengutip ayat 51 surat Al Maidah di Alquran saat berdiskusi dengan warga Kepulauan Seribu, Selasa, 27 September 2016, bukan bentuk penghinaan terhadap kitab suci umat Muslim.
Seseorang memotong klip perkataannya dari video dokumentasi pertemuan yang diunggah Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan DKI ke saluran YouTube resmi Pemprov DKI. Pemotongan dilakukan tepat saat Ahok, sapaan akrab Basuki, menghubungkan konteks ayat 51 surat Al Maidah dengan kecemasan warga terhadap keberlangsungan program pemberdayaan pembudidaya Kerapu yang sedang dia tinjau.
Ahok saat itu meminta warga supaya tidak merasa terpaksa memilihnya karena ayat 51 surat Al Maidah ditafsirkan sebagian kalangan sebagai larangan bagi umat Muslim untuk tidak memilih pemimpin bukan dari kalangan mereka.
Menurut Ahok, meski ia tidak terpilih kembali dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, program pemberdayaan tetap akan berjalan.
"Saya tidak mengatakan (bahwa saya) menghina Al Quran," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 7 Oktober 2016.
Mantan Bupati Belitung itu tidak mempermasalahkan pelaporan yang dilakukan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait hal ini pada Kamis, 6 Oktober 2016.
Ia juga yakin kepolisian tidak perlu memanggilnya. Versi lengkap dokumentasi diskusi dengan warga Kepulauan Seribu ada di saluran YouTube Pemerintah Provinsi DKI. Dari video yang durasinya lebih dari 100 menit, polisi akan dapat menangkap maksudnya. Ia sama sekali tidak bermaksud menyampaikan bahwa ayat 51 surat Al Maidah membohongi umat Muslim.
"Polisi yang periksa juga bisa ketawa. Kan dia (ACTA) menuduh saya menghina Alquran, yang menghina Alquran siapa?," ujar Ahok.