Pilkada DKI 2017

Dinilai Mainkan Alquran, Ahok Diamuk Advokat di MK

Pengacara yang mengamuk di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2016.
Sumber :
  • Danar Dono - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Keributan terjadi usai sidang uji materiil aturan cuti kampanye kepala daerah petahana di Mahkamah Konstitusi (MK). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba diteriaki 'gila' oleh Novel Bamukmin, seorang anggota ACTA (Advokat Cinta Tanah Air), Kamis, 6 Oktober 2016.

Hal itu terjadi usai Ahok, sapaan akrab Basuki, menghadiri sidang uji materiil ke-6 soal aturan cuti kampanye kepala daerah petahana di MK.

Ahok keluar dari pintu sebelah kiri ruang sidang. Ia segera memberi keterangan kepada para pewarta yang menunggu. Sementara, para advokat ACTA, selaku pihak terkait dalam uji materiil, keluar dari pintu sebelah kanan.

Novel, yang juga anggota Front Pembela Islam (FPI), berteriak ketika Ahok baru sekitar dua menit memberi keterangan kepada media. "Ahok, lu gila lu! Ayat suci dimainin!," ujar Novel dengan suara keras.

Ahok menyadari ada yang meneriakinya. Perhatiannya sempat teralihkan dari para wartawan yang sedang mewawancarainya.

Rian Ernest, staf yang mendampingi Ahok dalam persidangan, segera bereaksi. Ia yang sebelumnya berada di belakang Ahok, memberi petunjuk untuk jawaban yang diberikan Ahok, meminta petugas keamanan MK mengamankan orang yang bersangkutan.

"Tangkap, ambil KTP-nya," ujar Rian.

Sebelum diminta Rian, para petugas keamanan yang sebelumnya berjaga di pintu masuk ruang sidang telah bergerak. Mereka berupaya segera menggiring Novel ke pos keamanan.

Adam Suseno dan Inul Harap Gubernur Jakarta Terpilih bisa Atasi Kemacetan Jakarta

Sambil menuruni tangga dari lantai dua, tempat ruang sidang berada, Novel masih sempat menghardik Ahok. "Kami tantang sampai di mana itu Gubernur gila," ujar Novel.

Rekannya, politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Habiburokhman, juga turut membawa Novel ke lantai satu. 

Daftar Artis Bertarung di Pilkada 2024, Ada yang Siap Jadi Gubernur hingga Bupati!

Kutipan surat Al Maidah sendiri disampaikan Ahok pada Rabu, 30 Maret 2016. Ahok pada saat itu menyampaikan bahwa sebagian kalangan Muslim tidak ingin memilihnya kembali karena sekadar menjalankan perintah agama.

Larangan kaum Muslim untuk memilih pemimpin yang bukan berasal dari golongannya tercantum pada Surat Al-Maidah ayat 51.

Ahok Nilai Pilkada Jakarta Lebih Adem: Nggak Ada Yang Bisa Jual Ayat Mayat

"Surat Al Maidah sebut, 'jangan jadikan Yahudi dan Nasrani jadi pemimpinmu'," ujar Ahok. (ase)

Cagub-Cawagub Jakarta Nomor Urut 3, Pramono Anung-Rano Karno Bersama Tim Pemenangan

PKS Akui Ada Efek Anies Bantu Kemenangan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui ada kekuatan dari eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan atau 'Anies effect' yang membantu pemenangan pasangan Pramono-Rano.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024